Manado – Pembahasan penanggulangan isu terorisme yang dilakukan 6 negara di Manado, berhasil menyepakati beberapa agenda penting diantaranya tentang peningkatan kerja sama dengan masyarakat madani, penguatan peran perempuan, pentingnya pendidikan, pembangunan ekonomi, pengelolaan penjara (lapas), peningkatan program deradikalisasi serta penyusunan narasi untuk menggulangi propaganda dari kelompok teroris.
Hal tersebut disampaikan Menkopolhukam RI, Jenderal TNI (Purn) Wiranto saat konferensi pers usai melakukan pertemuan bersama delegasi Australia, Malaysia, Brunai Darussalam, Selandia Baru dan Philipina, di Four Points by Sheraton Hotel Manado, Sabtu (29/07/2017), kemarin.
Beliau juga menyampaikan, ada beberapa langkah penting yang akan dilakukan kedepan, yaitu pembentukan forum FTF dalam rangka memperkuat kerja sama information sharing dan penegak hukum dengan badan intelejen.
“Selain itu dorongan kerja sama diantara 6 negara dengan perusahaan-perushaan yang memberikan layanan media sosial, video file sharing dan messaging, studi komparatif hukum terkait terorisme yang berlaku di masing-masing negara, penguatan kerja sama antar lembaga untuk penanggulangan kegiatan pendanaan terorisme dan juga peningkatan kerja sama diantara badan imigrasi dalam rangka pegawasan perbatasan secara terpadu,” jelasnya.
Pertemuan ini menurutnya merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Bali pada bulan Agustus 2016 yang digagas oleh Indonesia bersama Australia sebagai co host, sedangkan untuk pertemuan berikutnya akan dilaksanakan pada tahun 2018.
Acara Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism tersebut dibuka oleh Menkopolhukam RI, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi keenam negara diantaranya, delegasi Australia dipimpin oleh Jaksa Agung George Brandis, delegasi Malaysia diwakili Second Deputy Home Minister Dato’ Masir Anak Kujat, Brunai Darussalam diwakli oleh Wakil Menteri Bidang Keamanan dan Media Dato Paduka Awang Haji Hamdan Bin Haji Abu Bakar, delegasi Philipina dipimpin oleh Mr. Hermegones C. Esperon dan delegasi Selandia Baru dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Gerry Brownlee.
Sedangkan dari delegasi Indonesia, sejumah Pejabat Negara yang hadir diantaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menkumham Yassona Laoly, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menkominfo, Kasum TNI, Kepala BNPT dan Kepala PPATK. (***/risatsanger)
Manado – Pembahasan penanggulangan isu terorisme yang dilakukan 6 negara di Manado, berhasil menyepakati beberapa agenda penting diantaranya tentang peningkatan kerja sama dengan masyarakat madani, penguatan peran perempuan, pentingnya pendidikan, pembangunan ekonomi, pengelolaan penjara (lapas), peningkatan program deradikalisasi serta penyusunan narasi untuk menggulangi propaganda dari kelompok teroris.
Hal tersebut disampaikan Menkopolhukam RI, Jenderal TNI (Purn) Wiranto saat konferensi pers usai melakukan pertemuan bersama delegasi Australia, Malaysia, Brunai Darussalam, Selandia Baru dan Philipina, di Four Points by Sheraton Hotel Manado, Sabtu (29/07/2017), kemarin.
Beliau juga menyampaikan, ada beberapa langkah penting yang akan dilakukan kedepan, yaitu pembentukan forum FTF dalam rangka memperkuat kerja sama information sharing dan penegak hukum dengan badan intelejen.
“Selain itu dorongan kerja sama diantara 6 negara dengan perusahaan-perushaan yang memberikan layanan media sosial, video file sharing dan messaging, studi komparatif hukum terkait terorisme yang berlaku di masing-masing negara, penguatan kerja sama antar lembaga untuk penanggulangan kegiatan pendanaan terorisme dan juga peningkatan kerja sama diantara badan imigrasi dalam rangka pegawasan perbatasan secara terpadu,” jelasnya.
Pertemuan ini menurutnya merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Bali pada bulan Agustus 2016 yang digagas oleh Indonesia bersama Australia sebagai co host, sedangkan untuk pertemuan berikutnya akan dilaksanakan pada tahun 2018.
Acara Sub-Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism tersebut dibuka oleh Menkopolhukam RI, yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi keenam negara diantaranya, delegasi Australia dipimpin oleh Jaksa Agung George Brandis, delegasi Malaysia diwakili Second Deputy Home Minister Dato’ Masir Anak Kujat, Brunai Darussalam diwakli oleh Wakil Menteri Bidang Keamanan dan Media Dato Paduka Awang Haji Hamdan Bin Haji Abu Bakar, delegasi Philipina dipimpin oleh Mr. Hermegones C. Esperon dan delegasi Selandia Baru dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Gerry Brownlee.
Sedangkan dari delegasi Indonesia, sejumah Pejabat Negara yang hadir diantaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menkumham Yassona Laoly, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menkominfo, Kasum TNI, Kepala BNPT dan Kepala PPATK. (***/risatsanger)