Batu Minut yang bersaing dalam Pameran Batu Akik di Mantos
Airmadidi – Batu akik asal Minahasa Utara (Minut) rupanya ikut mencuri perhatian publik dalam Pameran Batu Akik Nasional yang sementara berlangsung di Manado Town Square (Mantos), Senin (1/6/2015) hingga Kamis (4/6/2015) mendatang.
Adalah Red Manguni, batu akik asal Desa Tatelu Minut yang mencuri perhatian karena menyaingi khasiat Marantale atau batu Hercules asal Kota Palu.
Batu Red Manguni memberi kekuatan kepada orang yang menggunakannya. Bahkan hanya dengan mencuci tangan dari air yang sebelumnya sudah direndam Red Manguni, seseorang bisa mengangkat beban berat hanya menggunakan dua jari.
Menurut Anto, salah satu pemilik stand batu akik, penjualan Red Manguni lumayan banyak. Untuk sebongka batu ukuran 10×5 cm, dijual seharga Rp200 ribu. Sedangkan yang sudah menjadi cincin siap pakai, dibanderol seharga Rp250-500 ribu.
“Sehari bisa 15-18 bongka yang terjual. Orang-orang tertarik dengan keunggulan batu Red Manguni. Dan mereka sudah membuktikannya sendiri,” ujar Anto.
Selain Red Manguni, ada juga batu unggulan Minut yang tak kalah bersaing di pameran ini. Yaitu liontin Gangga asal Desa Gangga Kecamatan Likupang Timur, dengan motif Gunung Klabat dan motif ghostbusters.(Finda Muhtar)
Baca juga:
Batu Minut yang bersaing dalam Pameran Batu Akik di Mantos
Airmadidi – Batu akik asal Minahasa Utara (Minut) rupanya ikut mencuri perhatian publik dalam Pameran Batu Akik Nasional yang sementara berlangsung di Manado Town Square (Mantos), Senin (1/6/2015) hingga Kamis (4/6/2015) mendatang.
Adalah Red Manguni, batu akik asal Desa Tatelu Minut yang mencuri perhatian karena menyaingi khasiat Marantale atau batu Hercules asal Kota Palu.
Batu Red Manguni memberi kekuatan kepada orang yang menggunakannya. Bahkan hanya dengan mencuci tangan dari air yang sebelumnya sudah direndam Red Manguni, seseorang bisa mengangkat beban berat hanya menggunakan dua jari.
Menurut Anto, salah satu pemilik stand batu akik, penjualan Red Manguni lumayan banyak. Untuk sebongka batu ukuran 10×5 cm, dijual seharga Rp200 ribu. Sedangkan yang sudah menjadi cincin siap pakai, dibanderol seharga Rp250-500 ribu.
“Sehari bisa 15-18 bongka yang terjual. Orang-orang tertarik dengan keunggulan batu Red Manguni. Dan mereka sudah membuktikannya sendiri,” ujar Anto.
Selain Red Manguni, ada juga batu unggulan Minut yang tak kalah bersaing di pameran ini. Yaitu liontin Gangga asal Desa Gangga Kecamatan Likupang Timur, dengan motif Gunung Klabat dan motif ghostbusters.(Finda Muhtar)
Baca juga: