Manado – Hingga saat ini, honor ratusan petugas PPK, PPS dan KPPS yan melaksanakan pilkada susulan Kota Manado pada 17 Februari 2016 belum dibayarkan tanpa adanya kejelasan.
Menuntut hak mereka, massa pun mendatangi Kantor Walikota Manado guna meminta kejelasan.
Salah satu koordinator aksi, Rizal Malonda mengatakan, hingga saat ini mereka belum mendapatkan haknya, padahal mereka dijanjikan menerima honor pada akhir Februari lalu.
“Sebagaimana yang dijanjikan bahwa honor akan diberikan di akhir bulan yaitu 22 sampai 24 Februari. Namun sampai saat ini belum dicairkan,” ujar Rizal, Senin (7/3/2016).
Ketua PPK Kecamatan Tuminting ini juga mengatakan, mereka datang untuk menuntut kejelasan kepada Walikota Manado.
Aksi ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada titik terang terkait nasib mereka.
“Kami buta tentang ini, kami hanya tahu bagaimana melaksanaan kegiatan di TPS,” tambahnya.
Massa datan dengan membawa krans bertuliskan RIP Walikota dan puluhan spanduk bertuliskan keluhan dan tuntutan mereka.
Massa sempat di temui Asisten I Josua Pangkerego, Asisten II Henny Giroth dan Kepala Bagian Keuangan Manarsar Panjaitan, tapi kemudian massa menolak karena yang mereka inginkan adalah bertemu langsung dengan Walikota Manado. (srisurya)
Manado – Hingga saat ini, honor ratusan petugas PPK, PPS dan KPPS yan melaksanakan pilkada susulan Kota Manado pada 17 Februari 2016 belum dibayarkan tanpa adanya kejelasan.
Menuntut hak mereka, massa pun mendatangi Kantor Walikota Manado guna meminta kejelasan.
Salah satu koordinator aksi, Rizal Malonda mengatakan, hingga saat ini mereka belum mendapatkan haknya, padahal mereka dijanjikan menerima honor pada akhir Februari lalu.
“Sebagaimana yang dijanjikan bahwa honor akan diberikan di akhir bulan yaitu 22 sampai 24 Februari. Namun sampai saat ini belum dicairkan,” ujar Rizal, Senin (7/3/2016).
Ketua PPK Kecamatan Tuminting ini juga mengatakan, mereka datang untuk menuntut kejelasan kepada Walikota Manado.
Aksi ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada titik terang terkait nasib mereka.
“Kami buta tentang ini, kami hanya tahu bagaimana melaksanaan kegiatan di TPS,” tambahnya.
Massa datan dengan membawa krans bertuliskan RIP Walikota dan puluhan spanduk bertuliskan keluhan dan tuntutan mereka.
Massa sempat di temui Asisten I Josua Pangkerego, Asisten II Henny Giroth dan Kepala Bagian Keuangan Manarsar Panjaitan, tapi kemudian massa menolak karena yang mereka inginkan adalah bertemu langsung dengan Walikota Manado. (srisurya)