Bitung, BeritaManado.com – Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar menyatakan, upacara adat dan budaya lokal harus tetap dilestarikan serta diwariskan ke generasi penerus.
Menurutnya, dibalik ritual adat dan budaya lokal, banyak makna positif yang terkandung untuk dipedomani dalam kehidupan sehari-hari.
Dia mencontohkan, budaya Minahasa sangat lekat dengan makna Mapalus yang tak lain adalah gotong royong. Dan itu adalah salah satu budaya yang harus dipertahankan serta wariskan ke anak cucu.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Wali Kota saat hadir di Upacara Adat Sumela Kure dalam rangka memperingati HUT ke-31 Kota Bitung di Taman Patung Dotulong Kelurahan Madidir Weru Kecamatan Madidir, Sabtu (23/10/2021).
“Upacara adat dan tradisi budaya perlu dilestarikan dan dikembangkan karena akan membentuk lingkungan masyarakat yang memiliki toleransi, kegotongroyongan dan rasa kebersamaan yang tinggi,” kata Hengky.
Hengkypun berharap, nilai-nilai kearifan lokal terus ditunjukkan kepada masyarakat khususnya generasi muda.
“Kegiatan seperti ini untuk wahana apresiasi yang bermakna bagi para pelaku ritual upacara adat dan tradisi budaya serta masyarakat umum,” katanya.
Upacara Adat Sumela Kure adalah upacara bentuk syukur terhadap sang pencipta atas berkat dan lindungan terhadap Tanah Minahasa, Tonsea.
Hadir juga dalam prosesi adat itu, Lurah Madidir Weru, Alther Umbaseng dan sejumlah masyarakat.
(abinenobm)