Manado – Polemik yang timbul diakibatkan penurunan harga cengkih di Bumi Nyiur Melambai mendapat tanggapan anggota DPRD Sulut Rocky Wowor.
Dikatakan Sekretaris Komisi 2 bidang Perekonomian dan Perbankan ini, kian menukiknya nilai coklat emas itu disebut karena stok yang melimpah.
“Persoalan cengkih kali ini dipandang karena memang semua daerah sedang mengalami panen raya. Dengan demikian harga mengalami penurunan,” ujar Rocky Wowor kepada BeritaManado.com, Rabu (19/6/2019).
Menurut Rocky Wowor, hukum pasar dinilai sedang berlaku di seluruh wilayah. Ketika barang banyak pasti harga turun.
Ini hukum alam untuk cengkih. Ketika panen raya harga turun, kan barang berlimpah-limpah. Imbas harga saya juga kena. Saya panen juga sekarang, panen cengkih. Jadi kalau cuman panen sedikit boleh, tahun ini kan semua panen. Pasti harga turun,” tandas Wowor.
Namun disayangkan, lanjut Rocky Wowor, mekanisme soal harga diatur sendiri oleh pasar sehingga tidak bisa diintervensi.
“Kita mau buat hearing untuk apa. Apalagi hanya Komisi 2 sekelas provinsi tidak bisa kita atur. Seperti kopra tidak bisa kontrol harganya, kita hanya bisa berikan solusi diversifikasi barang kopra, buat minyak dan lain-lain. Buat produk turunannya. Begitu juga dengan cengkih,” pungkas politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Lanjut Rocky Wowor, sulit mencari produk turunan lain dari cengkih. Semua umumnya dipakai bagi kebutuhan rokok.
“Selain rokok apa yang bisa dibuat dari bahan cengkih? Sulit juga menemukan produk turunannya,” pungkas Wowor.
(Anggawirya)