Washington, BM - Perayaan Paskah warga Kawanua USA terbilang unik jika dibandingkan dengan perayaan Paskah kebanyakan umat Kristiani di Indonesia. Sebagaimana kebiasaan gereja-gereja di Amerika saat paskah, begitu juga Jemaat Gereja Masehi Internasional Minahasa (GMIM) USA memeriahkan peringatan kebangkitan Sang Juru Selamat Yesus Kristus. Saat Paskah di Amerika, umat Kristen akan berdandan dengan baju terbaiknya kemudian pergi beribadah di gereja.
Tidak hanya itu, perayaan Paskah di Amerika didominasi oleh permen dan cokelat. Bahkan di Washington DC, sejak tahun 1878 ada tradisi bahwa gedung putih akan membuka halamannya yang telah dipenuhi telur-telur Paskah berisi cokelat dan boleh diambil sesukanya oleh anak-anak. Gaya inilah yang juga menghiasi perayaan Paskah warga Kawanua yang terhimpun dalam persekutuan Jemaat GMIM USA.
Ibadah Paskah dimulai pada hari minggu tepat pukul 13.00 waktu California, dilayani oleh 2 Pastor sekaligus yakni Pdt. Cynthia Londah Kekung dan Pdt. Ninotsca Kambey Watae. Setelah beribadah di gedung gereja, Jemaat diundang menuju ke Fellowship untuk menikmati makan siang bersama. Tapi sebelumnya, para anak-anak yang tergabung dalam Sunday School (Sekolah Minggu) dikasih kesempatan untuk mencari telur Paskah yang sudah disembunyikan sebelumnya oleh para pengurus Sunday School di halaman gereja GMIM USA.
Dalam acara pencarian telur Paskah tersebut, nampak para anak-anak Sunday school sangat riang gembira, bersemangat mencari telur paskah sebanyak mungkin. Berbeda dengan telur paskah di Indonesia yang memang menggunakan telur asli, di Amerika hanya wadah berbentuk telur yang isinya berupa permen dan cokelat.
Keceriaan terpancar dari wajah-wajah para anak sekolah minggu tersebut, seperti yang Nampak di wajah kecil si Jaramayah Matulesa. Bocah 4 tahun berdarah Touliang Oki Tondano ini sangat senang ketika berhasil mengumpulkan sekeranjang penuh teluir Paskah.
Sementara para anak-anak Sunday School berlomba mencari telur Paskah, para pemuda-pemudi Kawanua USA mengikuti lomba menghias dan mewarnai telur Paskah. Para muda-mudi yang kebanyakan dari mereka sudah tidak bisa berbahasa Indonesia lagi karena lahir dan besar di Amerika tersebut, dengan penuh semangat mewarnai dan melukis telur Paskah dengan berbagai kreasi sesuai cerita-cerita rohani yang ada di Alkitab.
Bisa dikatakan, perayaan Paskah Jemaat GMIM USA tersebut berlangsung dengan sangat meriah. Para Bapak, Ibu, Pemuda, Remaja, dan anak benar-benar memaknai perayaan hari kebangkitan dan kemenangan umat Kristen dari dosa.
Sebagaimana yang disampaikan Pastor Londah Kekung dalam perenungan firman Tuhan, tentang arti dari telur Paskah, yakni memberikan gambaran/simbol akan adanya kehidupan. Dalam Kristen, telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol makam batu dimana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya.
Selain itu ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa Paskah, yaitu karena dulu telur merupakan salah satu makanan pantang selama Masa Prapaskah. Umat Kristen sejak awal telah mewarnai telur-telur Paskah dengan warna-warna cerah, meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah. Happy Easter!. (*)
Washington, BM - Perayaan Paskah warga Kawanua USA terbilang unik jika dibandingkan dengan perayaan Paskah kebanyakan umat Kristiani di Indonesia. Sebagaimana kebiasaan gereja-gereja di Amerika saat paskah, begitu juga Jemaat Gereja Masehi Internasional Minahasa (GMIM) USA memeriahkan peringatan kebangkitan Sang Juru Selamat Yesus Kristus. Saat Paskah di Amerika, umat Kristen akan berdandan dengan baju terbaiknya kemudian pergi beribadah di gereja.
Tidak hanya itu, perayaan Paskah di Amerika didominasi oleh permen dan cokelat. Bahkan di Washington DC, sejak tahun 1878 ada tradisi bahwa gedung putih akan membuka halamannya yang telah dipenuhi telur-telur Paskah berisi cokelat dan boleh diambil sesukanya oleh anak-anak. Gaya inilah yang juga menghiasi perayaan Paskah warga Kawanua yang terhimpun dalam persekutuan Jemaat GMIM USA.
Ibadah Paskah dimulai pada hari minggu tepat pukul 13.00 waktu California, dilayani oleh 2 Pastor sekaligus yakni Pdt. Cynthia Londah Kekung dan Pdt. Ninotsca Kambey Watae. Setelah beribadah di gedung gereja, Jemaat diundang menuju ke Fellowship untuk menikmati makan siang bersama. Tapi sebelumnya, para anak-anak yang tergabung dalam Sunday School (Sekolah Minggu) dikasih kesempatan untuk mencari telur Paskah yang sudah disembunyikan sebelumnya oleh para pengurus Sunday School di halaman gereja GMIM USA.
Dalam acara pencarian telur Paskah tersebut, nampak para anak-anak Sunday school sangat riang gembira, bersemangat mencari telur paskah sebanyak mungkin. Berbeda dengan telur paskah di Indonesia yang memang menggunakan telur asli, di Amerika hanya wadah berbentuk telur yang isinya berupa permen dan cokelat.
Keceriaan terpancar dari wajah-wajah para anak sekolah minggu tersebut, seperti yang Nampak di wajah kecil si Jaramayah Matulesa. Bocah 4 tahun berdarah Touliang Oki Tondano ini sangat senang ketika berhasil mengumpulkan sekeranjang penuh teluir Paskah.
Sementara para anak-anak Sunday School berlomba mencari telur Paskah, para pemuda-pemudi Kawanua USA mengikuti lomba menghias dan mewarnai telur Paskah. Para muda-mudi yang kebanyakan dari mereka sudah tidak bisa berbahasa Indonesia lagi karena lahir dan besar di Amerika tersebut, dengan penuh semangat mewarnai dan melukis telur Paskah dengan berbagai kreasi sesuai cerita-cerita rohani yang ada di Alkitab.
Bisa dikatakan, perayaan Paskah Jemaat GMIM USA tersebut berlangsung dengan sangat meriah. Para Bapak, Ibu, Pemuda, Remaja, dan anak benar-benar memaknai perayaan hari kebangkitan dan kemenangan umat Kristen dari dosa.
Sebagaimana yang disampaikan Pastor Londah Kekung dalam perenungan firman Tuhan, tentang arti dari telur Paskah, yakni memberikan gambaran/simbol akan adanya kehidupan. Dalam Kristen, telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol makam batu dimana Yesus keluar menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya.
Selain itu ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa Paskah, yaitu karena dulu telur merupakan salah satu makanan pantang selama Masa Prapaskah. Umat Kristen sejak awal telah mewarnai telur-telur Paskah dengan warna-warna cerah, meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah. Happy Easter!. (*)