Manado – Adanya dugaan penumpukan logistik Posko bencana di Pemprov Sulut langsung dibantah oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Setda Provinsi Sulut Dr Noudy Tendean, SIP MSi di kantor gubernur, Senin (3/2).
“Awal-awalnya posko ini sasarannya hanya untuk membantu dapur umum yang dikelolah gereja dan masjid, maupun dapur umum di setiap kecamatan. Ketika dapur umum kosong kami langsung mensuplay bantuan logistik, dan ini dilakukan setiap hari sampai sekarang,” ujar mantan Direktur IPDN Regional Manado, sekaligus menepis anggapan adanya penumpukan logistik bencana di Posko bencana Pemprov Sulut.
Karena penyalurannya berbelit-belit, itu tidak benar sama sekali. Justeru sebaliknya tiap hari kami menyalurkan kepada korban bencana, baik di Manado maupun kabupaten/kota di Sulut, tegas Tendean.
Menumpuknya sembako di posko ini, Tendean menjelaskan, karena selain banyaknya bantuan yang masuk dari Provinsi lain, kalangan perbankan, swasta, SKPD maupun dari kabupaten/kota, termasuk menggunakan cadangan beras pemerintah, sehingga posko ini harus ada stok cadangan, karena yang masuk dan keluar hampir seimbang.
“Setiap hari posko ini telah menyalurkan 5 ton beras dan sampai saat ini penyaluran bantuan beras sudah diatas 50 ton, termasuk air mineral dan mie instan perhari sekitar 250 karton, selimut serta kompor gas mencapai 150 paket dengan gas elpiji,” tandas doktor jebolan UGM Jogyakarta.
Dia menambahkan, penanggungjwab posko bencana kantor gubernur sesuai petunjuk pimpinan dipercayakan kepada Asisten Dua Bidang Ekonomi dan Pembangunan Drs Sanny Parengkuan MAP, sedangkan Koordinatornya Ibu Karo Perekonomian Dra Linda Watania, MSi. Menurutnya, posko ini hanya menyiapkan bahan makanan (sembako), seragam siswa SD, selimut serta kompor gas sementara bantuan obat-obatan kami langsung menyerahkan ke Dinas Kesehatan Sulut.
Sementara itu, Kabag Sarana Perekonomian Biro Ekonomi Janny Rembet SE selaku Sekretaris Posko secara perinci mengatakan, jumlah sembako yang masuk berupa beras 44.725 kg, air mineral 1.674 dos, mie instan 1.217 dos, konfor gas double 245 unit, kompor gas set 269 unit, pakaian bekas 3 tas, pakaian campuran 2 karung, pakaian dalam pria dan wanita 30 lusin, pakaian anak-anak 10 lusin, selimut 150 buah, baju kaos dan daster 200 buah, handuk100 buah bahan lainnya ikan laut 10 codi, ikan air tawar 100 kg, susu kotak 2 karton, gula/kopi 2 dos, rica 1 dos, pampres 1dos, softeks 1 dos dan minyak goreng 600 liter set. bantuan tersebut sebagian besar sudah tersalur, jelas Rembet.