Diskusi TEPI diprakarsai DR Jerry Massie menghadirkan narasumber akademisi Unsrat
Manado – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bukan hanya sekedar pesta demokrasi, namun lebih dari itu Pilkada harus menghasilkan pemimpin daerah yang bersih dan berkualitas.
Demikian dikatakan DR Maxi Egetan MSi pada diskusi publik dengan topik “Bedah Pilgub 2015” yang diprakarsai peneliti Komite Pemilih Indonesia (TEPI) Pusat, DR Jerry Massie di Rumah Kopi Billy Samrat, Kamis (6/8/2015) sore.
“Pelaksanaan Pilkada bagian dari kesinambungan Pemilu. Pemimpin hasil rekruitmen Parpol harus berkualitas dan berintegritas. Namun realita pilihan masyarakat bersifat pragmatis, memilih tidak berdasarkan kemampuan”, terang Egetan.
Akademisi Unsrat ini juga mengkritisi peran pimpinan parpol yang terlalu dominan mengusung calon kepala daerah tanpa mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Sehingga tak heran ada pemimpin hanya disebut petugas partai karena peran partai begitu dominan. Pemimpin harus utamakan bekerja untuk rakyat bukan kepada partai”, urai dia.
Diketahui, diskusi yang dipandu Jerry Palohoon dari BeritaManado.Com, dihadiri wartawan dan LSM, juga menghadirkan nara sumber akademisi Unsrat, DR Ferry Liando, Drs John Kaawoan MSi, Franky Rengkung SIP. MSi, Yurnie Sendow SIP. MSi dan Koordinator TEPI Sulut Rendy Umboh SSos. (jry).
Diskusi TEPI diprakarsai DR Jerry Massie menghadirkan narasumber akademisi Unsrat
Manado – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bukan hanya sekedar pesta demokrasi, namun lebih dari itu Pilkada harus menghasilkan pemimpin daerah yang bersih dan berkualitas.
Demikian dikatakan DR Maxi Egetan MSi pada diskusi publik dengan topik “Bedah Pilgub 2015” yang diprakarsai peneliti Komite Pemilih Indonesia (TEPI) Pusat, DR Jerry Massie di Rumah Kopi Billy Samrat, Kamis (6/8/2015) sore.
“Pelaksanaan Pilkada bagian dari kesinambungan Pemilu. Pemimpin hasil rekruitmen Parpol harus berkualitas dan berintegritas. Namun realita pilihan masyarakat bersifat pragmatis, memilih tidak berdasarkan kemampuan”, terang Egetan.
Akademisi Unsrat ini juga mengkritisi peran pimpinan parpol yang terlalu dominan mengusung calon kepala daerah tanpa mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Sehingga tak heran ada pemimpin hanya disebut petugas partai karena peran partai begitu dominan. Pemimpin harus utamakan bekerja untuk rakyat bukan kepada partai”, urai dia.
Diketahui, diskusi yang dipandu Jerry Palohoon dari BeritaManado.Com, dihadiri wartawan dan LSM, juga menghadirkan nara sumber akademisi Unsrat, DR Ferry Liando, Drs John Kaawoan MSi, Franky Rengkung SIP. MSi, Yurnie Sendow SIP. MSi dan Koordinator TEPI Sulut Rendy Umboh SSos. (jry).