Foto bersama Wagub Sulut bersama Kadis Disdiknas Sulut dan Kepala-Kepala Sekolah seteleh penerimaan hasil UN
Manado – Dinas Pendidikan Nasional, Provinsi Sulut menggelar penyerahan hasil Ujian Nasional kepada seluruh kepala sekolah baik SMA, SMK, dan MA yang ada di Sulut. Penyerahan ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kepala Dinas Pendidikan Sulut Asiano Gammy Kawatu, dan Asisten Pemerintahan dan Kesra J. Palandung dan perwakilan Kementrian Pendidikan RI.
Kepada Wartawan BeritaManado.com, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan bahwa kemerosotan dunia pendidikan yang saat ini sedang menimpa Sulut harus segera di benahi.
“Pembenahan kemerosotan dunia pendidikan yang sedang menimpa Sulut bisa dimulai dengan membenahi Infrastruktur, integritas pendidikan baik dari siswa dan siswi, maupun tenaga guru yang mengajar mereka. Karna saat ini hasil UN bukanlah menjadi barometer tunggal tetapi kemudian akan ada hasil penilaian integritas yang menurut saya sangatlah penting, kemudian hal lain yang perlu dilakukan untuk nmembenahi pendidikan di Sulut adalah peningkatan SDM dan stakeholder pendidikan kita, terutama para guru. Karena semakin merosotnya dunia pendidikan kita, akan berdampak negarif bagi masyarakat dan para siswa, karena akan kesulitan untuk mencari pekerjaan dengan berbagai ketentuan dan syarat dasar yang akan sulit mereka capai,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Sulut Asiano Gammy Kawatu mengatakan bahwa dari hasil penyerahan UN ini dapat dilihat bahwa yang paling tinggi adalah mata pelajaran IPA yang mencapai nilai rata-rata yakni 56, yang palin rendah justru di mata pelajaran Bahasa dan IPS bahkan ada yang dibawah 48, namun tetapi hasil ini kemudian akan dikombinasii=kan lagi dengan hasil nilai integritas yang akan keluar dalam waktu dekat ini. “Saat ini nilai UN harus seimbang dengan nilai integritas, kalau tidak maka sekolah tersebut akan terbukti melakukan kecurangan dalam ujian nasional. Yang kami harapkan adalah hasil ini bisa sesuai dengan nilai integritas yang akan keluar nanti. Karena nilai integritas akan menunjukkan sejauh mana kejujuran dari suatu sekolah yang mengikuti UN kali ini,” tandasnya. (Risat)
Foto bersama Wagub Sulut bersama Kadis Disdiknas Sulut dan Kepala-Kepala Sekolah seteleh penerimaan hasil UN
Manado – Dinas Pendidikan Nasional, Provinsi Sulut menggelar penyerahan hasil Ujian Nasional kepada seluruh kepala sekolah baik SMA, SMK, dan MA yang ada di Sulut. Penyerahan ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kepala Dinas Pendidikan Sulut Asiano Gammy Kawatu, dan Asisten Pemerintahan dan Kesra J. Palandung dan perwakilan Kementrian Pendidikan RI.
Kepada Wartawan BeritaManado.com, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengatakan bahwa kemerosotan dunia pendidikan yang saat ini sedang menimpa Sulut harus segera di benahi.
“Pembenahan kemerosotan dunia pendidikan yang sedang menimpa Sulut bisa dimulai dengan membenahi Infrastruktur, integritas pendidikan baik dari siswa dan siswi, maupun tenaga guru yang mengajar mereka. Karna saat ini hasil UN bukanlah menjadi barometer tunggal tetapi kemudian akan ada hasil penilaian integritas yang menurut saya sangatlah penting, kemudian hal lain yang perlu dilakukan untuk nmembenahi pendidikan di Sulut adalah peningkatan SDM dan stakeholder pendidikan kita, terutama para guru. Karena semakin merosotnya dunia pendidikan kita, akan berdampak negarif bagi masyarakat dan para siswa, karena akan kesulitan untuk mencari pekerjaan dengan berbagai ketentuan dan syarat dasar yang akan sulit mereka capai,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Sulut Asiano Gammy Kawatu mengatakan bahwa dari hasil penyerahan UN ini dapat dilihat bahwa yang paling tinggi adalah mata pelajaran IPA yang mencapai nilai rata-rata yakni 56, yang palin rendah justru di mata pelajaran Bahasa dan IPS bahkan ada yang dibawah 48, namun tetapi hasil ini kemudian akan dikombinasii=kan lagi dengan hasil nilai integritas yang akan keluar dalam waktu dekat ini. “Saat ini nilai UN harus seimbang dengan nilai integritas, kalau tidak maka sekolah tersebut akan terbukti melakukan kecurangan dalam ujian nasional. Yang kami harapkan adalah hasil ini bisa sesuai dengan nilai integritas yang akan keluar nanti. Karena nilai integritas akan menunjukkan sejauh mana kejujuran dari suatu sekolah yang mengikuti UN kali ini,” tandasnya. (Risat)