Langowan, BeritaManado.com — Seorang lelaki berinisial D (40), Minggu (10/11/2019) siang tega menghabisi nyawa istrinya sendiri Sandra Mokalu (38), dimana keduanya berdomisili di Kecamatan Langowan Barat.
Berdasarkan informasi yang dirangkum, aksi sadis yang dilakukan pelaku dipicu karena ketahuan selingkuh.
Penemuan mayat korban berawal dari keterangan saksi pertama yang adalah anak kedua korban, dimana sekitar pukul 9.00 WITA saat bangun tidur ia mencari kedua orangtuanya.
Saat saksi pertama masuk ke kamar, ia melihat ada bercak darah di dalam kamar orangtuanya tepatnya pada kasur, bantal dan dindig.
Setelah itu saksi pertama menyampaikan apa yang dilihatnya itu kepada saksi kedua yang adalah kakaknya.
Karena sibuk menonton televisi, saksi kedua nampaknya tidak terlalu mengindahkan apa yang disampaikan saksi pertama.
Setelah itu, datang paman saksi pertama dan kedua yang bernama Deki Rorie, Lucky Manaroinsong dan ibu Olga Rorie, dengan maksud membawa anak ketiga korban yang masih berusia 1,5 tahun.
Saat itu, saksi pertama menyampaikan apa yang dilihatnya itu kepada sang paman dan segera dibuktikan dengan melihat langsung ke kamar.
Jejak mayat korban akhirnya ditemukan di kamar mandi dengan kondisi tak bernyawa.
Segera setelah itu, hal tersebut langsung dilaporkan kepada pemerintah desa setempat.
Saksi juga sempat menjelaskan bahwa kedua orangtuanya tak jarang terlibat perselisihan karena diduga oleh korban bahwa pelaku telah berselingkuh dengan tetangga, dimana masalah tersebut dempat diurus oleh pemerintah.
Keterangan lain datang dari perangkat desa Jowi Sumual yang merupakan wilayah domisili korban, pelaku dan juga saksi, bahwa dirinya mengetahui kejadian tersebut
Sekitar pukul 14.30 WITA, ada informasi dari saksi lain atas nama Josis Tambuwun (63), bahwa pada pukul 14.00 WITA saat dirinya hendak kembali ke gubuk usai mengambil air nira di Perkebunan Kembes Desa Koyawas, melihat lelaki gantung diri dengan tali nilon di sebuah pohon.
Saksi Josis meceritakan penemuan mayat lelaki yang gantung diri itu kepada Jhoni Polandos dan langsung menghubungi pemerintah setempat.
Kejadian tersebut dibenarkan Kapolsek Langowan IPTU Ferdy Suluh usai meninjau lokasi kejadian.
“Kedua mayat korban dibawa ke RSUD Noongan akan tetapi pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Kasus ini juga sedang ditangani pihak Polres Minahasa yang turut melakukan olah TKP,” kata Suluh.
(Frangki Wullur)