Tomohon, BeritaManado.com — Gelombang protes atas ulah pimpinan Yayasan Medika yang dinilai melakukan tindakan sepihak mencopot tiga orang direksi RSU GMIM Bethesda Tomohon kembali berlanjut pada Jumat (14/1/2022) hari ini.
Aksi unjuk rasa kali ini tampaknya semakin panas, dimana dari sejumlah perwakilan karyawan yang berkesempatan menyampaikan aspirasi, semuanya kompak satu suara menolak pemberhentian direksi RSU GMIM yang lama serta menolak pelantikan jajaran direksi yang baru.
Tak puas dengan mengungkapkan kekesalan kepada Yayasan Medika, para karyawan RSU GMIM Bethesda Tomohon pun melampiaskan kekesalannya kepada jajaran petinggi Sinode GMIM.
Tak tanggung-tanggung, bahkan ada beberapa karyawan terdengar sangat berani meneriakkan ganti Ketua Sinode.
Selain itu, ada juga yang menyampaikan tudingan bahwa Yayasan Medika meminta setoran sebesar Rp 500 juta setiap bulannya.
Soal upeti tersebut bagi karyawan yang melakukan demo bukanlah faktor utama digelarnya aksi penolakan kebijakan Yayasan Medika tersebut.
Bagi karyawan RSU GMIM Bethesda Tomohon, hal yang sangat membangkitkan amarah yaitu pada saat pihak Yayasan dan Sinode GMIM mendatangi rumah sakit dan melakukan pembukaan pintu utama secara paksa yang disegel karyawan.
Sekitar pukul 10.45 WITA terlihat beberapa orang dengan postur tubuh tinggi besar keluar dari pintu utama rumah sakit, dimana salah satunya menggunakan seragam Panji Josua dengan memegang peralatan yang diduga digunakan untuk membuka paksa pintu utama RSU GMIM Bethesda Tomohon.
Pada momen tersebut tampak seorang karyawan RSU GMIM Bethesda Tomohon yang menggunakan seragam biru dongker meneriakkan kata-kata bahwa apa pembukaan paksa pintu utama rumah sakit adalah tindakan memalukan.
“Segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit ini termasuk yang bersentuhan dengan karyawan, operasional maupun yang memiliki konsekuensi keuangan itu adalah urusan internal manajemen rumah sakit dan karyawan. Jadi jika ada pihak lain yang datang melakukan pengrusakan inventaris atau fasilitas rumah sakit, kami tidak terima,” tegas karyawan yang menggunakan baju biru tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, pihak Sinode GMIM dan Yayasan Medika yang telah berada di Aula RSU GMIM Bethesda Tomohon maupun karyawan yang berdemo sama-sama dalam posisi bertahan.
Pihak Sinode GMIM maupun Yayasan Medika sendiri tak kunjung turun takhta untuk mendengarkan seperti apa keluhan karyawan.
Sebaliknya, ratusan karyawan yang memadati kompleks lobi dan pintu utama RSU GMIM Tomohon tetap memilih untuk bertahan pada tempat semula, bahkan untuk makan siang dilakukan di tempat yang sama.
Aksi tersebut mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian dan dilaporkan berjalan aman tanpa ada tindakan-tindakan anarkis.
(Frangki Wullur)