Manado, BeritaManado.com — Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang semakin tidak jelas kapan berakhir, mengakibatkan kelesuan ekonomi.
Hal ini dikatakan Pengamat Hukum Toar Neman Palilingan SH MH saat diwawancarai BeritaManado.com, Senin (3/8/2020).
“Kelesuan ekonomi yang semakin terasa secara langsung akibat pandemi Covid-19 yang semakin tidak jelas kapan berakhir apalagi dengan ditetapkannya Kota Manado sebagai salah satu daerah yang masuk kategori resiko tinggi atau zona merah,” kata Toar Palilingan.
Lebih lanjut, Toar Palilingan mengatakan ditambah lagi dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk memperpanjang masa sekolah serta perkuliahan dengan belajar jarak jauh atau daring.
“Bisa dibayangkan saja, ratusan ribu siswa dan mahasiswa yang tadinya beredar dengan memanfaatkan fasilitas transportasi umum, jajan, makan di warung-warung, belanja di supermarket untuk kebutuhan sehari hari, tiba- tiba keadaan itu hilang sama sekali tentu kondisi saling ketergantungan yang telah lama terjadi hilang begitu saja dan hal ini dapat mempengaruhi putaran ekonomi daerah,” ungkapnya.
Palilingan menambahkan kelesuan ekonomi ini baru dari satu kegiatan saja, belum dari yang lain.
“Jika mau dilihat skala besar, bagaimana dengan prediksi dari para pelaku ekonomi bahwa di Indonesia sudah berada di pusaran resesi ekonomi dunia bahkan akan segera masuk pada kondisi tersebut, sekarang kita harus bisa menyiapkan solusi untuk kondisi seperti ini,” tandasnya.
(Rei Rumlus)