Minsel, BeritaManado.com – Tuberkulosis (TBC) menjadi penyakit menular yang sangat menakutkan di Indonesia karena bisa menyebabkan kematian, jika tidak diobati dengan baik.
Penyebaran sakit ini gampang ditularkan di lingkungan keluarga, karena kontak yang paling erat adalah keluarga sendiri.
Sehingga sering ditemui penyakit TBC ini ada di dalam satu keluarga.
Informasi ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), dr. Tonny Rawis kepada wartawan Beritamanado.com, pada Senin (24/2/2025) kemarin.
“Kami khawatir, ada penderita yang setelah terdeteksi langsung melakukan perawatan, namun ada juga yang tidak mau berobat karena faktor malu dan image bahwa penyakit ini adalah penyakit kutukan,” ungkap dr. Tony Rawis.
Ia mengatakan bahwa sepanjang Tahun 2023, ada 387 kasus penderita TBC yang diobati.
Dan menurun di Tahun 2024 dengan 359 kasus yang diobati.
“Kasus TBC ini terbanyak di Kecamatan Amurang Timur dengan 48 kasus, diikuti Kecamatan Tumpaan dengan 47 kasus,” ungkap dr. Tony Rawis.
Jika tidak diobati dengan baik, ia mengkhawatirkan ditemukan orang dengan TBC yang sudah kebal Obat.
“Itu yang paling kami takutkan saat ini,” jelasnya.
Ia pun berharap, jika ada penderita yang setelah terdeteksi langsung melakukan perawatan.
“Jangan tidak mau berobat karena faktor malu dan image bahwa penyakit ini adalah penyakit kutukan,” pesannya.
Sosialisasi terkait bahaya penyakit TBC ini, kata dia, sudah lama dilakukan, namun lebih diintensifkan sejak ada PP 67 Tahun 2021.
“Dinas Kesehatan Minsel selain mengedukasi, memotivasi, tapi juga mendorong Puskesmas untuk melakukan upaya penemuan penderita TBC sebesar-besarnya,” ucap dr. Tony.
“Dengan tujuan, semakin banyak yang ditemukan akan semakin banyak yang diobati, sehingga penularan penyakit TBC akan bisa diputuskan,” pungkasnya.
TamuraWatung