Manado, BeritaManado.com – Pesta iman pemilihan Pelayan Khusus (Pelsus) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) terlaksana sukses, Jumat (13/10/2017) pekan lalu.
Namun di tengah pelaksanaan kegiatan yang berlangsung lancar dan demokratis, pemilihan Pelsus yang akan melayani jemaat kolom 4 tahun kedepan menyisakan banyak cerita miring.
Anggota DPRD Sulut, Pnt. Billy Lombok, memberi catatan agar pelaksanaan pemilihan Pelsus dan pemilihan pimpinan GMIM kedepan selain sukses namun juga berkualitas dan tidak bertentangan dengan tata gereja.
“Tiga hal perlu saya ingatkan yaitu, BPS harus mendengarkan aspirasi jemaat namun aturan yang dituangkan dalam petunjuk pelaksanaan pemilihan selaras dengan Firman Tuhan dalam Alkitab, serta aturan tidak lari dari tata gereja,” ujar Billy Lombok kepada BeritaManado.com, usai rapat paripurna DPRD Sulut, Selasa (17/10/2017).
Ketua Pemuda Sinode GMIM dua periode ini mencontohkan pasal 12 dalam petunjuk pelaksanaan pemilihan BIPRA yang menyebutkan calon ketua pemuda harus pelayan khusus perlu dikaji kembali.
“Harus dipisahkan antara pelayan khusus penatua dan syamas di kolom, sementara penatua pemuda itu dipilih atas dasar mentuakan seseorang sehingga dinilai layak menjadi penatua pemuda,” jelas Billy Lombok.
Mengenai aturan yang tertuang dalam petunjuk pelaksanaan, lanjut Billy Lombok, tidak boleh bertentangan dengan aturan diatasnya sesuai sistem hukum yang berlaku.
“Misalnya, hasil sidang Sinode tidak boleh bertentangan dengan tata gereja, kecuali dilakukan adendum. Intinya, jika tata gereja tidak ada polemik, kenapa dipolemikkan?” terang Billy Lombok. (JerryPalohoon)
Baca juga:
- Nah, Gara-gara Pemilihan Pelsus Rahasia 30 Tahun Terbongkar
- KRISTO LUMENTUT: Hidup Untuk Melayani
- Jadi Penatua PKB Jemaat GMIM Bukit Moria Tikala Baru, Harley Mangindaan: Ini Waktu Yang Tuhan Berikan
- Jadi Penatua PKB GMIM Pniel Kairagi Satu, Hanny Joost Pajouw Siapkan Program-program Ini
Manado, BeritaManado.com – Pesta iman pemilihan Pelayan Khusus (Pelsus) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) terlaksana sukses, Jumat (13/10/2017) pekan lalu.
Namun di tengah pelaksanaan kegiatan yang berlangsung lancar dan demokratis, pemilihan Pelsus yang akan melayani jemaat kolom 4 tahun kedepan menyisakan banyak cerita miring.
Anggota DPRD Sulut, Pnt. Billy Lombok, memberi catatan agar pelaksanaan pemilihan Pelsus dan pemilihan pimpinan GMIM kedepan selain sukses namun juga berkualitas dan tidak bertentangan dengan tata gereja.
“Tiga hal perlu saya ingatkan yaitu, BPS harus mendengarkan aspirasi jemaat namun aturan yang dituangkan dalam petunjuk pelaksanaan pemilihan selaras dengan Firman Tuhan dalam Alkitab, serta aturan tidak lari dari tata gereja,” ujar Billy Lombok kepada BeritaManado.com, usai rapat paripurna DPRD Sulut, Selasa (17/10/2017).
Ketua Pemuda Sinode GMIM dua periode ini mencontohkan pasal 12 dalam petunjuk pelaksanaan pemilihan BIPRA yang menyebutkan calon ketua pemuda harus pelayan khusus perlu dikaji kembali.
“Harus dipisahkan antara pelayan khusus penatua dan syamas di kolom, sementara penatua pemuda itu dipilih atas dasar mentuakan seseorang sehingga dinilai layak menjadi penatua pemuda,” jelas Billy Lombok.
Mengenai aturan yang tertuang dalam petunjuk pelaksanaan, lanjut Billy Lombok, tidak boleh bertentangan dengan aturan diatasnya sesuai sistem hukum yang berlaku.
“Misalnya, hasil sidang Sinode tidak boleh bertentangan dengan tata gereja, kecuali dilakukan adendum. Intinya, jika tata gereja tidak ada polemik, kenapa dipolemikkan?” terang Billy Lombok. (JerryPalohoon)
Baca juga:
- Nah, Gara-gara Pemilihan Pelsus Rahasia 30 Tahun Terbongkar
- KRISTO LUMENTUT: Hidup Untuk Melayani
- Jadi Penatua PKB Jemaat GMIM Bukit Moria Tikala Baru, Harley Mangindaan: Ini Waktu Yang Tuhan Berikan
- Jadi Penatua PKB GMIM Pniel Kairagi Satu, Hanny Joost Pajouw Siapkan Program-program Ini