Manager PT Cargill Indonesia Amurang, Lindung Samosir saat menyerahkan hadiah kepada siswa pemenang lomba di acara K3. (foto beritamanado)
AMURANG—PT Cargill Indonesia Amurang, perusahaan milik Amerika Serikat yang berpusat di Filipina ini kembali dipilih Pemerintah Provinsi Sulut sebagai tuan rumah Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2012. Sebelumnya, tahun 2011 lalu, Pemkab Minsel juga menjadikan Cargill Indonesia ini sebagai tuan rumah. Dan pelaksanaan K3 tersebut berjalan sukses.
Bupati Tetty Paruntu, yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra Drs Danny Rindengan menjadi Inspektur Upacara (Irup). Dalam sambutan yang dibacakan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi H Muhaimin Iskandar, bahwa K3 ini sudah menjadi simbol bagi perusahaan yang menggunakan tenaga kerja.
‘’K3 adalah menekan agar supaya angka kecelakaan terhadap tenaga kerja berkurang. Ini juga merupakan pencapaian kita bersama, supaya akan berkurang dari masalah ketenagakerjaan,’’ ujar Bupati Paruntu sebagaimana dikutip Rindengan.
Lanjut Rindengan, tanggal 27 Oktober 2011 di Jakarta, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bekerjasama dengan Perusahaan Asing. Dalam kerjasama tersebut membahas dan berdiskusi terkait apa yang terjadi antara tenaga kerja di Indonesia.
‘’Ini juga merupakan perwujudan membudayakan K3 di Indonesia. Hasil diskusi tersebut, baik pemerintah maupun wakil organisasi pengusaha, wakil serikat buruh Indonesia, wakil asosiasi lembaga K3, wakil asosiasi profesi K3 maupun dewan K3 nasional. Telah sepakat dan berkomitmen,’’ katanya.
Rindengan juga menjelaskan, pertama, melakukan upaya untuk melakukan pelaksanaan K3. Melalui berbagai implementasi diatas, disemua tingkatan K3. Kedua, mendorong semua pihak. Terutama pimpinan perusahaan ditempat kerja untuk memprioritaskan pelaksanaan K3.
Ketiga, bekerjasama dengan semua pihak untuk menciptakan kualitas dan sumber daya manusia dan bidang K3. Serta menentukan sikap kerja aman bagi Indonesia. Keempat, melakukan sosialisasi dan kampanye K3 kepada semua lapisan masyarakat agar menciptakan prilaku dan kondisi aman dan pada setiap kegiatan.
Kelima, lakukan evaluasi terhadap sasaran K3 dan program nasional K3 untuk dijadikan capaian kinerja. ‘’Saya berharap, komitmen ini jangan hanya sebatas penandatanganan saja. Namun perlu diimplementasikan dalam bentuk kegiatan nyata. Dan peran aktif dari masing-masing pihak sangat menentukan, berhasilkah program untuk mencapai tujuan,’’ tegasnya.
Kegiatan K3 yang dipusatkan di PT Cargill Indonesia Amurang, yang adalah level Provinsi Sulut dapat dilakukan untuk menjadikan landasan umum sebagai negara maju. Khususnya, negara-negara barat yang memberikan masukan untuk Indonesia sendiri. Lainnya, memberikan representatif masyarakat nasional terhadap persyaratan produk barang atau jasa.
‘’Antara lain, harus memiliki mutu yang baik, aman dipergunakan dan memenuhi standar tertentu. Antaranya, ISO14000. Kondisi tersebut, harus kita jadikan landasan. Sekaligus menyelesaikan dalam global,’’ tegas Rindengan lagi.
Manager PT Cargill Indonesia Amurang Lindung Samosir dalam kesempatan lain menjelaskan, rasa terima kasih kepada pemerintah Minsel dan Sulut yang menjadikan tuan rumah K3. ‘’Ini juga sebagai kerjasama yang baik antara pemerintah dan perusahaannya. Bahkan, pihaknya akan selalu memberikan yang terbaik untuk daerah ini,’’ sebut Samosir.
Hadir diantaranya, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Minsel, Drs Rolly Karamoj, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulut. Serta utusan kepala dinas se-Sulut. Termasuk diantaranya, utusan perusahaan lainnya di Minsel. (and)
Manager PT Cargill Indonesia Amurang, Lindung Samosir saat menyerahkan hadiah kepada siswa pemenang lomba di acara K3. (foto beritamanado)
AMURANG—PT Cargill Indonesia Amurang, perusahaan milik Amerika Serikat yang berpusat di Filipina ini kembali dipilih Pemerintah Provinsi Sulut sebagai tuan rumah Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2012. Sebelumnya, tahun 2011 lalu, Pemkab Minsel juga menjadikan Cargill Indonesia ini sebagai tuan rumah. Dan pelaksanaan K3 tersebut berjalan sukses.
Bupati Tetty Paruntu, yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesra Drs Danny Rindengan menjadi Inspektur Upacara (Irup). Dalam sambutan yang dibacakan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi H Muhaimin Iskandar, bahwa K3 ini sudah menjadi simbol bagi perusahaan yang menggunakan tenaga kerja.
‘’K3 adalah menekan agar supaya angka kecelakaan terhadap tenaga kerja berkurang. Ini juga merupakan pencapaian kita bersama, supaya akan berkurang dari masalah ketenagakerjaan,’’ ujar Bupati Paruntu sebagaimana dikutip Rindengan.
Lanjut Rindengan, tanggal 27 Oktober 2011 di Jakarta, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bekerjasama dengan Perusahaan Asing. Dalam kerjasama tersebut membahas dan berdiskusi terkait apa yang terjadi antara tenaga kerja di Indonesia.
‘’Ini juga merupakan perwujudan membudayakan K3 di Indonesia. Hasil diskusi tersebut, baik pemerintah maupun wakil organisasi pengusaha, wakil serikat buruh Indonesia, wakil asosiasi lembaga K3, wakil asosiasi profesi K3 maupun dewan K3 nasional. Telah sepakat dan berkomitmen,’’ katanya.
Rindengan juga menjelaskan, pertama, melakukan upaya untuk melakukan pelaksanaan K3. Melalui berbagai implementasi diatas, disemua tingkatan K3. Kedua, mendorong semua pihak. Terutama pimpinan perusahaan ditempat kerja untuk memprioritaskan pelaksanaan K3.
Ketiga, bekerjasama dengan semua pihak untuk menciptakan kualitas dan sumber daya manusia dan bidang K3. Serta menentukan sikap kerja aman bagi Indonesia. Keempat, melakukan sosialisasi dan kampanye K3 kepada semua lapisan masyarakat agar menciptakan prilaku dan kondisi aman dan pada setiap kegiatan.
Kelima, lakukan evaluasi terhadap sasaran K3 dan program nasional K3 untuk dijadikan capaian kinerja. ‘’Saya berharap, komitmen ini jangan hanya sebatas penandatanganan saja. Namun perlu diimplementasikan dalam bentuk kegiatan nyata. Dan peran aktif dari masing-masing pihak sangat menentukan, berhasilkah program untuk mencapai tujuan,’’ tegasnya.
Kegiatan K3 yang dipusatkan di PT Cargill Indonesia Amurang, yang adalah level Provinsi Sulut dapat dilakukan untuk menjadikan landasan umum sebagai negara maju. Khususnya, negara-negara barat yang memberikan masukan untuk Indonesia sendiri. Lainnya, memberikan representatif masyarakat nasional terhadap persyaratan produk barang atau jasa.
‘’Antara lain, harus memiliki mutu yang baik, aman dipergunakan dan memenuhi standar tertentu. Antaranya, ISO14000. Kondisi tersebut, harus kita jadikan landasan. Sekaligus menyelesaikan dalam global,’’ tegas Rindengan lagi.
Manager PT Cargill Indonesia Amurang Lindung Samosir dalam kesempatan lain menjelaskan, rasa terima kasih kepada pemerintah Minsel dan Sulut yang menjadikan tuan rumah K3. ‘’Ini juga sebagai kerjasama yang baik antara pemerintah dan perusahaannya. Bahkan, pihaknya akan selalu memberikan yang terbaik untuk daerah ini,’’ sebut Samosir.
Hadir diantaranya, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Minsel, Drs Rolly Karamoj, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulut. Serta utusan kepala dinas se-Sulut. Termasuk diantaranya, utusan perusahaan lainnya di Minsel. (and)