Bitung, BeritaManado.com – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kelurahan Pinasungkulan Kecamatan Ranowulu menyeret nama Dolfie Rumampuk.
Dolfie yang tak lain adalah Camat Ranowulu disebut-sebut ikut “main” dengan membackup kegiatan illegal itu yang kini jumlahnya lubang mencapai 180an.
Menurut sejumlah penambang, aktivitas PETI tidak lepas dari “restu” sang camat bersama jajarannya.
“Logikanya, camat dan lurah punya wilayah, masak kami tidak meminta izin ke mereka,” kata salah satu penambang, Rabu (03/03/2021).
Malah menurut penambang yang meminta identitasnya tak dipublish ini, tiap lubang PETI ada setoran untuk pihak kecamatan dan kelurahan sebagai pemerintah.
“Kalau mau bukti silakan ke lokasi dan lihat ada beberapa lubang PETI yang mendapat suplai listrik dan air bersih dari Kantor Luran Pinasungkulan,” katanya.
Ia juga tak menutup-nutupi soal jumlah uang setoran untuk camat dan lurah dengan nominal Rp1 juta per lubang.
“Silakan hitung, 180an lubang dikalikan Rp1 juta yang kami setor untuk camat dan lurah,” katanya.
Selain jatah, kata dia, camat dan lurah juga menjadi pengumpul untuk jatah pengamanan, baik itu untuk aparat maupun instansi lainnya.
“Malah saya dapat informasi, camat dan lurah juga meminta jatah untuk Wartawan agar sorotan pemberitaan dihentikan,” katanya.
Dolfie Mengelak
Sementara itu, Dolfie sendiri saat dikonfirmasi terkait dugaan dirinya terlibat aktivitas PETI di Kelurahan Pinasungkulan beberapa waktu lalu, membantah.
Dolfie mengaku informasi itu hanya isu, karena dirinya tidak pernah terlibat apalagi menerima fee dari para pemilik lubang maupun penambang seperti yang dikabarkan.
“Itu hanya isu. Memang ada isu yang berdar jika saya menerima jatah sebesar RpRp1 juta hingga Rp5 juta tiap lubang, tapi itu tidak benar sama sekali. Saya tidak menerima apa-apa,” katanya.
(abinenobm)