Manado, BeritaManado.com –
Dalam rangka pengendalian pangan dan kesiapan pengamanan Idul Fitri 1443 H tahun 2022, Polda Sulawesi Utara (Sulut) menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral
Rakor dibuka langsung oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno, dilaksanakan di ruang Tribrata Mapolda, Jumat (8/4) pagi.
Dihadiri Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulut Denny Mangala yang mewakili gubernur.
Kabinda, Kepala Zona Maritim Tengah Bakamla RI, kemudian yang mewakili Forkopimda Sulut lainnya, para kepala dinas di lingkungan Pemprov Sulut, BUMN, serta para Pejabat Utama Polda Sulut.
Rakor juga diikuti para Kapolres jajaran bersama Forkopimda setempat secara virtual melalui zoom meeting.
Kapolda Sulut dalam sambutannya mengatakan, rakor ini sebagai bentuk kesiapan pelaksanaan pengendalian pangan dan kesiapan pengamanan Idul Fitri 1443 H.
“Baik pada kesiapan aspek personel maupun sarana prasarana serta keterlibatan unsur-unsur yang terkait seperti halnya TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya,” ujar Mulyatno dalam rilis yang diterima BeritaManado.com.
Lanjutnya, pelaksanaan pengendalian pangan dan pengamanan Idul Fitri ini disusun oleh Mabes Polri kemudian ditindaklanjuti seluruh jajaran Polda.
“Telah dipersiapkan baik dari perkiraan ancaman, cara bertindak, dan penggelaran personel. Sehingga diharapkan dapat diimplementasikan dalam pelaksanaannya,” kata Mulyatno.
Pengendalian dan pengamanan tersebut bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Khususnya umat Muslim, agar dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan dan merayakan Idul Fitri 1443 H dengan aman, nyaman, tertib, dan lancar di tengah pandemi Covid-19, serta ketersediaan bahan pangan yang cukup,” jelas Mulyatno.
Mulyatno menerangkan, pengendalian dan pengamanan juga untuk mengantisipasi permasalahan di masyarakat di antaranya kelangkaan minyak goreng, antrian BBM solar, kemudian kenaikan harga beberapa kebutuhan pangan.
Ia juga mengajak seluruh pihak terkait beserta seluruh komponen masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menekan laju perkembangan Covid-19 dan mengamankan ketersediaan dan distribusi bahan pangan.
“Serta mendeteksi dan menindaklanjuti para pelaku kriminal khususnya bagi pelanggar penyimpangan terhadap bahan pangan,” ucapnya.
Mulyatno menekankan, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bersama menjelang Idul Fitri 1443 H yaitu, kelangkaan pangan dan pelaksanaan vaksinasi massal yang harus terus berjalan.
Di sisi lain, sambungnya, peningkatan aktivitas masyarakat pada bulan Ramadan dan menjelang maupun setelah Idul Fitri tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, gangguan di bidang lalu lintas, dan pelanggaran protokol kesehatan serta penimbunan bahan pangan.
“Guna mengantisipasi hal tersebut, Polri akan menggelar Operasi Terpusat Ketupat 2022 dalam upaya mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif selama Ramadan dan Idul Fitri 1443 H di masa pandemi Covid-19,” terangnya.
Mulyatno menegaskan, pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa sehingga menjadikan para personel yang ditugaskan cenderung under estimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat.
“Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini kita harus peduli, jangan sampai kegiatan Ramadan dan Idul Fitri 1443 H akan menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19. Mari kita semua lebih mempersiapkan diri serta memberikan dedikasi dan pengabdian terbaik dalam pelaksanaan pengamanan perayaan Idul Fitri 1443 H,” pungkas Mulyatno.
Sementara itu Asisten I Pemprov Sulut, mengapresiasi pelaksanaan rakor lintas sektoral ini.
“Atas nama Pemprov Sulut, kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sulut dan jajaran yang telah menginisiasi pelaksanaan rakor ini, sebagai upaya mengantisipasi berbagai aspek dan dinamika yang berkembang menjelang hari raya Idul Fitri 1443 H,” kata Denny Mangala.
Lanjutnya, diketahui bersama bahwa akhir-akhir ini kenaikan harga bahan pangan menjelang hari raya Idul Fitri terutama bahan pokok dan bahan strategis sudah menjadi tren yang kita lihat serta kita alami sehari-hari.
“Fenomena ini tentu harus mampu disikapi dengan baik. Pemerintah pusat hingga daerah juga segenap komponen pembangunan di daerah perlu melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi fenomena tersebut semaksimal mungkin, agar tidak menimbulkan kerawanan dan keresahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Di samping itu, tambah Denny, aspek-aspek lain perlu dipersiapkan seperti pencegahan penyebaran Covid-19, walaupun sudah cenderung melandai namun tetap diwaspadai supaya tidak terjadi penambahan yang signifikan.
Pihaknya berharap, dalam rakor ini dapat mengidentifikasi potensi-potensi kerawanan, baik ketersediaan bahan pokok, bahan strategis, ketersediaan angkutan, kemudian vaksinasi, termasuk tempat-tempat yang berpotensi terjadinya kerumunan orang.
“Kiranya dalam rakor ini bisa kita bahas dan antisipasi bersama-sama, dan kita berdoa bersama agar selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri nanti semua akan berjalan dengan baik, aman, sehingga Provinsi Sulut akan tetap menjadi daerah yang rukun dan damai,” tutup Denny.
(***/BennyManoppo)