Bitung – Jonathan Sumampow alias Bombom (24) warga belakang Gereja Sion Madidir Unet, tewas ditikim, Kamis (8/8) lalu sekitar pukul 17.30 Wita. Bombom yang keseharinnya bekerja sebagai tukang las ini ditikam ketika dirinya mengunjungi salah satu rekannya di Mangga Dua Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian.
Dari informasi yang diperoleh BeritaManado.com di lokasi kejadian, Jumat (9/8), awal penikaman Bombom ini bermula dari keributan di rumah Ambi Lawarakan yang sementara menggelar acara disco. Dimana belasan pemuda berasal dari Kelurahan Wangurer yang datang juga ke acara disco terlibat perkelahian dengan sejumlah rekan-rekan Bombom.
Namun sebelum telibat keributan dengan rekan-rekan Bombom, kelompok pemuda Wangurer itu telah melakukan pesta minuman keras (Miras) di lokasi lain baru ikut bergabung di rumah Lawarakan. “Selain sudah Miras, mereka juga datang ke acara disco membawa aneka senjata tajam,” kata salah satu warga.
Entah bagaimana, menurut warga, tiba-tiba lokasi acara disco berubah jadi arena perkelahian antara rekan-rekan Bombom dengan para kelompok pemuda Wangurer. Namun karena kalah jumlah dan kelompok pemuda Wangurer menggunakan senjata tajam, rekan-rekan Bombom lari menghindar.
“Salah satu rekan Bombom bernama Uleng terkena sabetan senjata tajam di pelipis bagian kanan ketika terjadi perkelahian tersebut,” kata warga.
Ketika terjadi keributan, menurut sejumlah warga, Bombom tidak berada di lokasi kejadian. Nanti setelah rekannya Uleng terluka baru Bombom datang ke lokasi dan kembali terjadi perkelahian.
Disaat Bombom datang bersama Uleng itulah, ia ditikam salah satu pemuda Wangurer menggunakan sebilah pisau di dada bagian kanan. “Usai ditikam Bombom bersama Uleng masih sempat lari menyelamatkan diri,” katanya.
Namun Bombom tak dapat bertahan lama dan langsung tersungkur bersimbah darah akibat tikaman dibagian dada, nyawanya tak terselamatkan. “Ia (Bombom-red) sempat berteriak meminta tolong dan mengatakan ciri-ciri pemuda Wangurer yang menikamnya,” katanya.
Kejadian yang menggemparkan warga Mangga Dua ini dibenarkan Kasat Resksrim Polres Bitung, AKP Rivo Jones Malonda. Dimana Malonda menyatakan, pihaknya masih sementara melakukan pengejaran terhadap pelaku penikaman.
“Nama para pelaku sudah kita kantongi dan saat ini kita sementara melakukan pengejaran,” ujar Malonda. (enk)
Bitung – Jonathan Sumampow alias Bombom (24) warga belakang Gereja Sion Madidir Unet, tewas ditikim, Kamis (8/8) lalu sekitar pukul 17.30 Wita. Bombom yang keseharinnya bekerja sebagai tukang las ini ditikam ketika dirinya mengunjungi salah satu rekannya di Mangga Dua Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian.
Dari informasi yang diperoleh BeritaManado.com di lokasi kejadian, Jumat (9/8), awal penikaman Bombom ini bermula dari keributan di rumah Ambi Lawarakan yang sementara menggelar acara disco. Dimana belasan pemuda berasal dari Kelurahan Wangurer yang datang juga ke acara disco terlibat perkelahian dengan sejumlah rekan-rekan Bombom.
Namun sebelum telibat keributan dengan rekan-rekan Bombom, kelompok pemuda Wangurer itu telah melakukan pesta minuman keras (Miras) di lokasi lain baru ikut bergabung di rumah Lawarakan. “Selain sudah Miras, mereka juga datang ke acara disco membawa aneka senjata tajam,” kata salah satu warga.
Entah bagaimana, menurut warga, tiba-tiba lokasi acara disco berubah jadi arena perkelahian antara rekan-rekan Bombom dengan para kelompok pemuda Wangurer. Namun karena kalah jumlah dan kelompok pemuda Wangurer menggunakan senjata tajam, rekan-rekan Bombom lari menghindar.
“Salah satu rekan Bombom bernama Uleng terkena sabetan senjata tajam di pelipis bagian kanan ketika terjadi perkelahian tersebut,” kata warga.
Ketika terjadi keributan, menurut sejumlah warga, Bombom tidak berada di lokasi kejadian. Nanti setelah rekannya Uleng terluka baru Bombom datang ke lokasi dan kembali terjadi perkelahian.
Disaat Bombom datang bersama Uleng itulah, ia ditikam salah satu pemuda Wangurer menggunakan sebilah pisau di dada bagian kanan. “Usai ditikam Bombom bersama Uleng masih sempat lari menyelamatkan diri,” katanya.
Namun Bombom tak dapat bertahan lama dan langsung tersungkur bersimbah darah akibat tikaman dibagian dada, nyawanya tak terselamatkan. “Ia (Bombom-red) sempat berteriak meminta tolong dan mengatakan ciri-ciri pemuda Wangurer yang menikamnya,” katanya.
Kejadian yang menggemparkan warga Mangga Dua ini dibenarkan Kasat Resksrim Polres Bitung, AKP Rivo Jones Malonda. Dimana Malonda menyatakan, pihaknya masih sementara melakukan pengejaran terhadap pelaku penikaman.
“Nama para pelaku sudah kita kantongi dan saat ini kita sementara melakukan pengejaran,” ujar Malonda. (enk)