Sangihe, BeritaManado.com — Setelah beberapa waktu lalu meninjau langsung situasi dan keadaan dilapangan, komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe terhadap masyarakat pedagang terus diupayakan. Melalui Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemkab akan melakukan revitalisasi pasar rakyat, yakni Trikora, Mini Mall dan Pasar Tona.
Ini ditandai dengan pertemuan masyarakat pedagang, dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Daerah Sangihe, Rabu (14/7/2021) di Papanuhung Santiago Tampungang Lawo.
Pada kesempatan itu Bupati Jabes Ezar Gaghana membuka serta membawakan sambutannya menyampaikan, Kerinduan bersama untuk melaksanakan revitalisasi pasar rakyat yaitu Trikora dan mini mall, menjadi dambaan dan harapan sejak lama.
“Saat ini kita bisa menampung berbagai elemen pengusaha, ini dalam kerangka menjawab kerinduan teman pengusaha yang sangat kesulitan untuk mendapatkan tempat. Serta begitu mahalnya untuk menyewa toko milik swasta,” ujar Gaghana.
Ketika kebijakan pemerintah lebih lanjut dijelaskan Bupati, lewat Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), untuk menggerakkan ekonomi, ketika kontraksi ekonomi adanya Covid-19 ini, baik ekonomi nasional sampai daerah mengalami pertumbuhan yang sangat lambat, sampai lapangan pekerjaan hampir hilang.
“Kita bersyukur di Kabupaten Sangihe pada tahun 2020 masih bertahan pada pertumbuhan ekonomi di 5,4, dengan stabilitas yang didukung oleh sektor pertanian dan kelautan dan perikanan,” jelas Gaghana.
Menurut Bupati, saat ini kondisi pasar Trikora dan mini mall sudah sangat tidak memungkinkan. Serta kapasitasnya sudah tidak bagus lagi.
“Disinilah kami akan merubah kota Tahuna dari sisi penampilan efektivitas dan fungsi pasar Trikora. Serta kita akan merubah wajah kota Tahuna dengan pembangunan pasar tersebut dengan kegiatan ekonomi,” ungkap Gaghana.
“Prinsip utamanya adalah, untuk pendanaan pedagang dan aktivitas itu pemerintah yang tangani. Yang jelas bapak ibu pedagang semuanya akan mendapatkan tempat,” sambung dia.
Bupati pun menegaskan, tidak ada pihak-pihak tertentu untuk menjadi mediator yang akan memfasilitasi terhadap tawaran yang meminta uang atau apapun itu terhadap para pedagang.
“Yang kami inginkan adalah koordinasi para pedang dengan pemerintah melalui Dinas Perindag,” tegasnya.
Hadir pada kesempatan itu Kepala Disperindag Tadjudin Sainkadir, Kepala Dinsos Danny Mandak, Lurah Sawang Bendar, Zaldy Aer, Serta para pedagang.
(Erick Sahabat)