Manado, BeritaManado.com – Kondisi strategis dan potensi Sulut patut diacungi jempol.
Itu dibuktikan dengan ditunjuknya Kabupaten Minut atau tepatnya Desa Likupang sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut di bawah kordinator Kadis Pariwisata Daerah (Kadisparda) Sulut Henry Kaitjily mengatakan terpilihnya Sulut sebagai salah satu destinasi wisata unggulan tak lepas dari peran serta visi-misi Gubernur dan Wagub Sulut.
“Yakni dalam visi mewujudkan Sulut maju dan sejahtera sebagai pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasific,” ungkap Henry Kaitjy.
Selain itu, lanjut Kaitjily, dengan adanya pariwisata di Sulut bisa meningkatkan kualitas manusia, memperkuat ekonomi yang bertumpu pada industri pertanian.
“Serta sektor perikanan dan sektor lainnya. Dan yang paling berpengaruh adalah infrastruktur serta pembangunan daerah berkelanjutan,” kata Kaitjily.
Lebih lanjut dijelaskan Kaitjily, destinasi pariwisata di Sulut bertumpu pada 4 pilar.
“Destinasi, kelembagaan, pemasaran dan industri,” akunya.
Adapun arah pembangunan wisata di Sulut lanjut dia, terdiri dari beberapa sektor wisata sesuai dengan kabupaten dan kota masing-masing.
“Misalnya untuk Kota Manado, Kota Bitung dan Kabupaten Minut dengan wisata bahari, budaya dan wanawisata, Kabupaten Minahasa dengan alam pegunungan, agrowisata wisata tirta, budaya dan bahari,” rinci dia.
Sedangkang terkait dampak pariwisata bagi Sulut, dikatakan Kaitjily, salah satunya seperti yang terjadi di Desa Budo, Likupang Barat.
Kaitjily mencontohkan, warga yang dulunya tidak memiliki potensi, saat ini bisa menghasilkan dari wisata.
“Dengan pengelolaan dengan inovasi, warga Desa Budo bisa menghasilkan 40 juta perbulan. Tak salah banyak warga desa yang sudah tinggal di luar daerah kembali ke desa untuk membangun desa,” tutupnya.
(AnggawiryaMega)