Manado, BeritaManado.com — Antrian panjang pembelian solar bersubsidi di sejumlah SPBU Kota Manado terjadi hampir setiap hari.
Tak jarang antrian bahan bakar bersubsidi tersebut kerap mengganggu arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan panjang di ruas jalan.
“Sudah menjadi rutinitas kami para sopir truk setiap hari,” kata Ridwan (46), seorang sopir truk saat diwawancarai Beritamanado.com di seputaran SPBU Kombos, Kamis (14/7/2022).
Ridwan mengaku, sehari mereka bisa mengantri hingga empat jam untuk akhirnya mendapat giliran pengisian BBM itu.
“Kadang beberapa kali menunggu semalaman dan sampai tidur di mobil,” ungkapnya.
Dia berharap, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan agar distribusi solar makin baik dan tidak terjadi antrian panjang.
“Karena tak jarang kami para sopir harus berebut solar subsidi dengan oknum-oknum penampung yang tidak bertanggung jawab,” bebernya.
Terpisah, Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, mengatakan hal itu tak menjadi masalah selama stok solar dalam kondisi aman dan mencukupi.
“Antrian bisa terjadi kapan saja, karena tak hanya di Manado saja, di Makassar juga sering terjadi. Yang penting ada stok,” kata Laode, saat dikonfirmasi Kamis (14/7/2022).
Laode mengaku jika antrian disebabkan pengaturan SPBU di Manado yang tidak membuat jalur khusus untuk solar subsidi dan non subsidi.
“Sehingga semuanya menumpuk di satu jalur panjang, inilah menyebabkan macet,” terang Laode.
Berbeda dengan bahan bakar bukan solar yang memiliki antrian atau jalur tersendiri untuk non subsidi, sehingga tidak terlihat adanya antrian panjang.
“Yang masuk itu cuma satu jalur, non subsidi dan subsidi sama-sama menunggy di jalur itu. Roda delapan, roda sepuluh yang tidak bisa isi non subsidi juga antri di situ. Ya jadi panjang,” tandasnya.
(Deidy Wuisan)