Manado, BeritaManado.com — Kabar tentang satu tenaga medis di Puskesmas Bahu Kota Manado dinyatakan positif COVID-19, menimbulkan keprihatinan di masyarakat.
Namun demikian, masyarakat diminta untuk tidak panik apalagi sampai takut mendatangi Puskesmas Bahu.
Pasalnya, sejak satu tenaga medis dinyatakan positif, Puskesmas Bahu telah memperketat protokol COVID-19 untuk mencegah tidak terjadi penyebaran virus.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dr Lidya Evalien Tulus MKes mengatakan, tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan COVID-19, memiliki resiko tinggi tertular virus.
“Mendengar kabari ini, kami tentu sedih, tapi kami Pemerintah Provinsi Sulut memberikan dukungan penuh dan sangat mengapresiasi para tenaga medis, yang telah memberi pelayanan yang terbaik kepada pasien meski beresiko tertular,” ujar Lidya Tulus, Senin (18/5/2020), saat jumpa pers melalui video conference (Vidcon).
Lydia mengajak masyarakat untuk tidak memberi stigma negatif kepada pasien COVID-19.
“Tidak ada satupun dari kita ingin terpapar virus Sars-CoV2 ini. Kiranya dengan meningkatkan imunitas dan dalam perawatan yang baik, teman sejawat kami bisa sembuh dan bisa kembali kedalam tugas panggilannya,” ujar Lidya Tulus.
Kepada masyarakat, ia juga menghimbau untuk tidak memberikan stigma negatif kepada pasien positif melainkan memberi dukungan penuh.
“Puskesmas Bahu telah melakukan semua protokol kesehatan untuk dekontaminasi (melakukan upaya menghilangkan kontaminasi,red) melalui disinfeksi semua area ruangan. Kami juga sudah menjalankan tracing kontak dengan pasien,” ujarnya.
Lidya memastikan, pelayanan Puskesmas Baku kepada masyarakat tetap maksimal, sesuai hasil koordinasi dengan Dinkes Kota Manado.
“Pelayanan yang maksimal masih tetap dibutuhkan oleh masyarakat, apalagi Puskesmas Bahu adalah ujung tombak kerena merupakan puskesmas pertama terakreditas A, jadi dukungan dari semua sangat dibutuhkan,” tandasnya.
(Dedy Dagomes)