Manado – Jenasah almarhum Prof Jopie Paruntu, Rabu (3/7) pukul 14.45 tiba di kantor DPRD Sulut. Almarhum Paruntu disemayamkan di ruangan paripurna melalui ibadah pelepasan yang dipimpin Pdt Eden Porajow STh. Tampil sebagai inspektur upacara Ketua Deprov Meiva Salindeho-Lintang STh.
Pdt Eden dalam khotbahnya menegaskan kisah Rasul Paulus dengan filosofi ‘hidup adalah keuntungan’. “Artinya Rasul Paulus mengingatkan hidup harus berbuat. Almarhum telah membuktikan dengan perbuatan dan jasa-jasa baik selama hidup di dunia,” ujar Pdt Eden.
Untuk itu hamba Tuhan ini mengingatkan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk merelakan kepergian almarhum. “Almarhum telah pergi dan tidak akan kembali lagi. Biarlah semua buah pikiran almarhum dapat dilanjutkan,” tutur Pdt Eden.
Ketua DPRD Meiva Salindeho-Lintang pada sambutan penghiburan memberikan penghargaan tinggi kepada almarhum atas pengabdian kepada keluarga, masyarakat dan negara semasa hidup. Menurut Meiva, almarhum merupakan sosok yang patut menjadi contoh dan teladan bagi keluarga besar Paruntu-Tumbuan.
“Keluarga besar Paruntu-Tumbuan yang ditinggalkan patut berbangga memiliki sosok almarhum dengan komitmen dan pemberian diri yang besar kepada keluarga, masyarakat dan negara. Banyak hasil karya almarhum yang patut diteladani termasuk ketika menjadi wakil rakyat di lembaga DPRD Sulut,” ujar Meiva.
Diketahui, almarhum Prof Jopie Paruntu pernah menjabat Rektor Universitas Sam Ratulangi, dan terakhir sebagai Ketua Komisi 4 DPRD Sulut bidang kesejahteraan masyarakat. Almarhum meninggalkan isteri Jenny Johana Tumbuan serta 3 orang anak, Tetty, Inka dan Mikha Paruntu. (Jerry)
Manado – Jenasah almarhum Prof Jopie Paruntu, Rabu (3/7) pukul 14.45 tiba di kantor DPRD Sulut. Almarhum Paruntu disemayamkan di ruangan paripurna melalui ibadah pelepasan yang dipimpin Pdt Eden Porajow STh. Tampil sebagai inspektur upacara Ketua Deprov Meiva Salindeho-Lintang STh.
Pdt Eden dalam khotbahnya menegaskan kisah Rasul Paulus dengan filosofi ‘hidup adalah keuntungan’. “Artinya Rasul Paulus mengingatkan hidup harus berbuat. Almarhum telah membuktikan dengan perbuatan dan jasa-jasa baik selama hidup di dunia,” ujar Pdt Eden.
Untuk itu hamba Tuhan ini mengingatkan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk merelakan kepergian almarhum. “Almarhum telah pergi dan tidak akan kembali lagi. Biarlah semua buah pikiran almarhum dapat dilanjutkan,” tutur Pdt Eden.
Ketua DPRD Meiva Salindeho-Lintang pada sambutan penghiburan memberikan penghargaan tinggi kepada almarhum atas pengabdian kepada keluarga, masyarakat dan negara semasa hidup. Menurut Meiva, almarhum merupakan sosok yang patut menjadi contoh dan teladan bagi keluarga besar Paruntu-Tumbuan.
“Keluarga besar Paruntu-Tumbuan yang ditinggalkan patut berbangga memiliki sosok almarhum dengan komitmen dan pemberian diri yang besar kepada keluarga, masyarakat dan negara. Banyak hasil karya almarhum yang patut diteladani termasuk ketika menjadi wakil rakyat di lembaga DPRD Sulut,” ujar Meiva.
Diketahui, almarhum Prof Jopie Paruntu pernah menjabat Rektor Universitas Sam Ratulangi, dan terakhir sebagai Ketua Komisi 4 DPRD Sulut bidang kesejahteraan masyarakat. Almarhum meninggalkan isteri Jenny Johana Tumbuan serta 3 orang anak, Tetty, Inka dan Mikha Paruntu. (Jerry)