MANADO – Survei Investigasi dan Desain (SID) Bandara Sitaro di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diharapkan segera diselesaikan akhir Desember tahun ini.
“Biasanya untuk SID hanya tiga bulan, tapi tidak tahu persis bagaimana kendalanya sehingga masih terus dilakukan. Mudah-mudahan bisa diselesaikan akhir Desember 2011,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Sulut, Parlindungan Tampubolon, Sabtu (29/10).
Dia mengatakan, untuk pelaksanaan SID dilakukan sepenuhnya Pemerintah Kabupaten Sitaro bersama-sama dengan pemerintah pusat.
“Peran Dinas Perhubungan Provinsi Sulut hanya sebagai mediasi, selanjutnya sepenuhnya dilaksanakan pemerintah setempat. SID penting dilakukan sebelum dimulai pembangunan bandara,” kata Tampubolon.
SID ini dijelaskan Tampubolon berkaitan dengan beberapa hal teknis dan ekonomis.
Hal teknis berkaitan dengan lokasi, bentuk tanahnya, dari mana posisi aman pendaratan serta arah angin, sedangkan hal ekonomis berkaitan dengan penumpang dan manfaat dibangunnya bandara ini.
“SID harus dipacu sehingga tidak terlambat. Bila terlambat pelaksanaanya akan berpengaruh pada tahapan pembangunan yang rencananya akan dimulai tahun depan,” ungkap Tampubolon.
Bila tahun ini SID tak diselesaikan, ujar dia, pembangunan akan molor hingga 2013. Sebagaimana rencana kata Tampubolon, pengerasan tanah bandara Sitaro akan dimulai tahun depan sepanjang 1000 meter-1200 meter.
Pembangunannya tak menemui kendala karena tanah yang akan dijadikan bandara disediakan pemerintah kabupaten. “Semua tergantung SID, kalau cepat diselesaikan akan lebih baik. Tapi kalau terlambat, akan memengaruhi rencana pembangunannya,” tambah Tampubolon.(niel)
MANADO – Survei Investigasi dan Desain (SID) Bandara Sitaro di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diharapkan segera diselesaikan akhir Desember tahun ini.
“Biasanya untuk SID hanya tiga bulan, tapi tidak tahu persis bagaimana kendalanya sehingga masih terus dilakukan. Mudah-mudahan bisa diselesaikan akhir Desember 2011,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Sulut, Parlindungan Tampubolon, Sabtu (29/10).
Dia mengatakan, untuk pelaksanaan SID dilakukan sepenuhnya Pemerintah Kabupaten Sitaro bersama-sama dengan pemerintah pusat.
“Peran Dinas Perhubungan Provinsi Sulut hanya sebagai mediasi, selanjutnya sepenuhnya dilaksanakan pemerintah setempat. SID penting dilakukan sebelum dimulai pembangunan bandara,” kata Tampubolon.
SID ini dijelaskan Tampubolon berkaitan dengan beberapa hal teknis dan ekonomis.
Hal teknis berkaitan dengan lokasi, bentuk tanahnya, dari mana posisi aman pendaratan serta arah angin, sedangkan hal ekonomis berkaitan dengan penumpang dan manfaat dibangunnya bandara ini.
“SID harus dipacu sehingga tidak terlambat. Bila terlambat pelaksanaanya akan berpengaruh pada tahapan pembangunan yang rencananya akan dimulai tahun depan,” ungkap Tampubolon.
Bila tahun ini SID tak diselesaikan, ujar dia, pembangunan akan molor hingga 2013. Sebagaimana rencana kata Tampubolon, pengerasan tanah bandara Sitaro akan dimulai tahun depan sepanjang 1000 meter-1200 meter.
Pembangunannya tak menemui kendala karena tanah yang akan dijadikan bandara disediakan pemerintah kabupaten. “Semua tergantung SID, kalau cepat diselesaikan akan lebih baik. Tapi kalau terlambat, akan memengaruhi rencana pembangunannya,” tambah Tampubolon.(niel)