Ratahan, BeritaManado.com – Pengamat politik sekaligus Akademisi Unsrat Manado Maurits Monigir SIP MSi, mengingatkan peserta pemilu dan wajib pilih agar menghindari politik identitas.
Menurutnya, momentum Pemilu 17 April 2019 mendatang sebaiknya tidak dicampur aduk dengan yang namanya politik identitas.
Dikatakan Monogir, politik identitas bukanlah faktor utama dalam menentukan calon legislatif maupun presiden dan wakil presiden. Karenanya cara seperti itu harus dihindari untuk memilih pemimpin.
“Memang tidak bisa dipungkiri sistem politik demokrasi tidak dapat dipisahkan dengan politik identitas yang hanya melihat pemimpin dari aspek suku, agama, ras golongan dan lainnya. Namun perlu dipahami juga bahwa politik identitas hanya mengacu pada subjektifitas dan tidak melihat seluruh aspek dari kandidat,” papar Monigir.
“Dirinya berpendapat, kalangan wajib pilih sejatinya juga harus melihat track-record (rekam jejak) dan visi misi calon legislator.
“Hemat saya mesti ada pertimbangan objektif yang dijadiakan acuan untuk memilih pemimpin atau calon legislatif,” pungkas Mantan Ketua Senat Fisip Unsrat ini.
(RulanSandag)