MANADO – Persoalan di Universitas Sam Ratulangi terus berkepanjangan. Kisruh ini sepertinya makin tajam dengan adanya agenda lapor melapor dari pihak Rektor dan dari pihak Tim 10 yang dikomandani oleh DR Flora Kalalo cs yang disebut. Hal ini terlihat beberapa waktu lalu saat hearing dengan DPRD Prov Sulut dan pada pelaksanaan sidang gugatan di PTUN Manado, menyusul laporan ke Polda Sulut dan ke Kejati Sulut.
Terkait dengan hal ini, Flora Cs sepertinya tidak akan menyerah dan agenda lapor melapor akan terus berlanjut, kali ini mereka menemui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta., saat dikonfirmasikan Flora Kalalo membenarkan hal ini, bahwa Kamis 8/3 dan Jumat 9/3 kami di Kemendikbud. “Jika selama ini kami hanya menyurat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan kami selalu dituduh membuat surat kaleng, karena semua surat itu bocor balik ke Unsrat, yang ujung-ujungnya saya dan teman-teman mendapat hukuman disiplin dari Rektor, maka kali ini kami harus menyampaikan langsung pada Mendikbud dan menjelaskan semua persoalan di Unsrat dengan membawa data, jadi tidak ada pembohongan apalagi fitnah,” papar Flora kepada beritamanado.
Rodrigo yang merupakan Bagian dari Tim 10 mengungkapkan bahwa “Semua kami sampaikan sesuai fakta secara transparan, tidak ada pencemaran nama baik dan semuanya sudah kami kaji dari aspek hukum, segi mekanisme prosedural konstitusional, peraturan perundang-undangan dan kebebasan informasi publik dengan tetap mengedepankan nilai-nilai etika dan norma hukum yang berlaku,” kata Rodrigo.
Lebih lanjut Flora Kalalo mengatakan, “Kami diterima oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Bapak DR. Haryono Umar pada kamis sore 8/03 diruang rapat Irjen di Gedung B Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Kedatangan kami diwaktu yang tepat, karena pada esok harinya jumat pagi 9/03 Bapak Haryono Umar yang telah menjadi pelaksana tugas (Plt) Irjen Kemdikbud sejak Januari 2012 yang juga Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2011, resmi dilantik sebagai Inspektur Jenderal Kemendikbud oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, di Aula Utama Kemendikbud,” lanjut Flora yang dikenal vokal.
Informansi beritamanado pihak Tim 10 saat bertemu dengan Irjen Dikti Antara lain, Prof. Dr. Sitanggang; Dr. Flora Kalalo, SH, MH; Dr. Ir. Trina Talley; Rodrigo Elias, SH, MH; Tonny Rompis, SH, MH; dan Herman Najoan, SH, MH. “Kami melakukan ini karena semata-mata merupakan panggilan hati nurani untuk kebaikan dan masa depan Unsrat,’ kata Tony Rompis yang berdampingan dengan Kalalo.
Pada pertemuan tersebut, Bapak Irjen Haryono Umar mengatakan akan menindak lanjuti semua laporan tentang Unsrat sesuai tugas dan tanggung jawab dari Inspektorat. “Jadi nantinya kami akan menindaklanjuti semua hal yang Ada di Unsrat,” katanya. Dalam pertemuan tersebut kemudian Flora meminta Bapak Irjen mengirimkan tim Inspektorat untuk memeriksa lebih saksama semua laporan kami ini ke Unsrat, tim Inspektorat yang dikirim harus auditor yang tidak bisa masuk angin dan bebas virus, jangan dikirim tim pemeriksa yang di waktu pagi kerja memeriksa Unsrat lalu malam harinya mau diajak makan malam bersama pegawai rektorat,” sindir Flora.
“Jadi harus tim yang independen dan benar-benar mau bekerja dengan jujur dan profesional untuk kepentingan dan kebaikan Unsrat sebagai lembaga pendidikan tinggi di Sulut,” tutup Herman Nayoan SH MH yang juga Bagian dari Tim 10 serta mantan asdir dua pasca sarjana .(gn)
MANADO – Persoalan di Universitas Sam Ratulangi terus berkepanjangan. Kisruh ini sepertinya makin tajam dengan adanya agenda lapor melapor dari pihak Rektor dan dari pihak Tim 10 yang dikomandani oleh DR Flora Kalalo cs yang disebut. Hal ini terlihat beberapa waktu lalu saat hearing dengan DPRD Prov Sulut dan pada pelaksanaan sidang gugatan di PTUN Manado, menyusul laporan ke Polda Sulut dan ke Kejati Sulut.
Terkait dengan hal ini, Flora Cs sepertinya tidak akan menyerah dan agenda lapor melapor akan terus berlanjut, kali ini mereka menemui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta., saat dikonfirmasikan Flora Kalalo membenarkan hal ini, bahwa Kamis 8/3 dan Jumat 9/3 kami di Kemendikbud. “Jika selama ini kami hanya menyurat kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dan kami selalu dituduh membuat surat kaleng, karena semua surat itu bocor balik ke Unsrat, yang ujung-ujungnya saya dan teman-teman mendapat hukuman disiplin dari Rektor, maka kali ini kami harus menyampaikan langsung pada Mendikbud dan menjelaskan semua persoalan di Unsrat dengan membawa data, jadi tidak ada pembohongan apalagi fitnah,” papar Flora kepada beritamanado.
Rodrigo yang merupakan Bagian dari Tim 10 mengungkapkan bahwa “Semua kami sampaikan sesuai fakta secara transparan, tidak ada pencemaran nama baik dan semuanya sudah kami kaji dari aspek hukum, segi mekanisme prosedural konstitusional, peraturan perundang-undangan dan kebebasan informasi publik dengan tetap mengedepankan nilai-nilai etika dan norma hukum yang berlaku,” kata Rodrigo.
Lebih lanjut Flora Kalalo mengatakan, “Kami diterima oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Bapak DR. Haryono Umar pada kamis sore 8/03 diruang rapat Irjen di Gedung B Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Kedatangan kami diwaktu yang tepat, karena pada esok harinya jumat pagi 9/03 Bapak Haryono Umar yang telah menjadi pelaksana tugas (Plt) Irjen Kemdikbud sejak Januari 2012 yang juga Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2011, resmi dilantik sebagai Inspektur Jenderal Kemendikbud oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, di Aula Utama Kemendikbud,” lanjut Flora yang dikenal vokal.
Informansi beritamanado pihak Tim 10 saat bertemu dengan Irjen Dikti Antara lain, Prof. Dr. Sitanggang; Dr. Flora Kalalo, SH, MH; Dr. Ir. Trina Talley; Rodrigo Elias, SH, MH; Tonny Rompis, SH, MH; dan Herman Najoan, SH, MH. “Kami melakukan ini karena semata-mata merupakan panggilan hati nurani untuk kebaikan dan masa depan Unsrat,’ kata Tony Rompis yang berdampingan dengan Kalalo.
Pada pertemuan tersebut, Bapak Irjen Haryono Umar mengatakan akan menindak lanjuti semua laporan tentang Unsrat sesuai tugas dan tanggung jawab dari Inspektorat. “Jadi nantinya kami akan menindaklanjuti semua hal yang Ada di Unsrat,” katanya. Dalam pertemuan tersebut kemudian Flora meminta Bapak Irjen mengirimkan tim Inspektorat untuk memeriksa lebih saksama semua laporan kami ini ke Unsrat, tim Inspektorat yang dikirim harus auditor yang tidak bisa masuk angin dan bebas virus, jangan dikirim tim pemeriksa yang di waktu pagi kerja memeriksa Unsrat lalu malam harinya mau diajak makan malam bersama pegawai rektorat,” sindir Flora.
“Jadi harus tim yang independen dan benar-benar mau bekerja dengan jujur dan profesional untuk kepentingan dan kebaikan Unsrat sebagai lembaga pendidikan tinggi di Sulut,” tutup Herman Nayoan SH MH yang juga Bagian dari Tim 10 serta mantan asdir dua pasca sarjana .(gn)