AMURANG – Tonny Setligth, warga Desa Kapitu Kecamatan Amurang Barat mengaku kesal. Pasalnya, sejumlah oknum Polhut yang ber Pos di Kelurahan Kawangkoan Bawah (Mobongo, red) membuatnya marah. Saat menghubungi beritamanado Minggu (16/10) tadi, langsung menyebut kalau oknum Polhut Dinas Kehutanan Minsel bukannya ingin menjadi kawan. Tetapi, justru oknum Polhut malahan langsung dengan kata-kata tak pantas keluar dari bibir mereka.
‘’Ceritanya begini, saya membawa beberapa kubik kayu latah. Kendaraan milik saya langsung diberhentikan. Masih dalam kendaraan, oknum Polhut sudah mencacinya. Pun saya juga bilang, pak ini kan bukan kayu yang baru keluar dari hutan. Ini juga kayu sudah diolah dan akan dipakai untuk pembangunan sekolah di Tumpaan. Tetapi ternyata, oknum Polhut tetap meminta kayu latah itu diturunkan,’’ jelas Tonny heran.
Menurut Tonny, dengan kata-kata tersebut jelas sudah arogan. “Ini kan tindakan Arogansi, waktu itu kita cuma bawa kayu lata untuk pembangunan sekolah di Tumpaan.Namun tak tahu apa lajurnya sehingga Polhut menahan kayu milik saya. Padahal kayu itu dilengkapi dengan dokumen,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Minsel, Recky R Rumintjap, SE saat konfirmasi terkait keluhan masyarakat tersebut mengatakan bahwa mungkin saja penahanan kayu milik warga tersebut lantaran tak lengkap dokumen. Namun walaupun demikian dia berjanji akan mengecek langsung laporan masyarakat tersebut kepada staff Polhut.
“Saya akan cek, mungkin saja dokumennya tidak lengkap. Jika anggota kami salah maka akan ditindak,”kata Rumintjab tegas.
Lanjut mantan Sekretaris Dinas PU Minsel ini, bahwa intinya personel Dinas Kehutanan Minsel tak mau macam-macam dengan masalah pelayanan kepada masyarakat. Jika ada anggota Polhut yang macam-macam laporkan pada pimpinan. “Nanti akan ditindak disiplin,” pungkas dia. (ape)