Bitung – Warga Kelurahan Madidir Unet Lingkungan 1 RT/01 Kecamatan Madidir mengaku tidak habis pikir dengan sikap Pemkot dan DPRD yang terkesan mengabaikan keluhan mereka.
Padahal, warga sudah beberapa kali mengeluhkan debu timbunan sisa penggunaan batu bara milik PT Agro Makmur Raya (AKR) yang terus beterbangan ke pemukiman dan sangat mengganggu pernafasan.
“Semua sudah kami temui. Mulai dari Pala, RT, lurah, camat, anggota DPRD hingga walikota yang lama dan yang baru. Tapi hanya janji manis akan mengatasi debu milik PT AMR yang hingga kini nol besar,” kata salah satu warga, Eva Metia, Selasa (19/7/2016).
Lebih miris kata dia, pejabat dari Pemkot sudah silih berganti mendatangi mereka terkait debut dari PT AMR. Bahkan anggota DPRD sudah beberapa kali berkunjung dan berjanji akan melakukan penyelesaian.
“Semua sudah pernah datang meninjau, tapi hanya sampai meninjau dan memberikan janji tanpa ada realisasi,” katanya.
Darian Puasa warga lain menduga, Pemkot dan anggota DPRD takut menindak apalagi menegur PT AMR. Pria ini menganggap, jajaran Pemkot dan anggota DPRD sudah masuk angin sehingga keluhan masyarakat kecil tak perna ditindaklanjuti.
“Kalau sudah masuk angin pasti gampang disetir dan keluhan kami hanya masuk telingan kanan keluar telinga kiri,” katanya.
Tak hanya itu, pria ini menuding Pemkot dan anggota DPRD pembohong. Karena beberapakali menjanjikan akan melakukan mediasi dengan PT AMR mencari jalan keluar tapi tak pernah terealisasi.
“Yang “menikmati” debu PT AMR setiap hari ada 73 kepala keluarga dan itu sudah diketahui Pemkot dan anggota DPRD sudah lama tapi tak pernah diselesaikan,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Warga Kelurahan Madidir Unet Lingkungan 1 RT/01 Kecamatan Madidir mengaku tidak habis pikir dengan sikap Pemkot dan DPRD yang terkesan mengabaikan keluhan mereka.
Padahal, warga sudah beberapa kali mengeluhkan debu timbunan sisa penggunaan batu bara milik PT Agro Makmur Raya (AKR) yang terus beterbangan ke pemukiman dan sangat mengganggu pernafasan.
“Semua sudah kami temui. Mulai dari Pala, RT, lurah, camat, anggota DPRD hingga walikota yang lama dan yang baru. Tapi hanya janji manis akan mengatasi debu milik PT AMR yang hingga kini nol besar,” kata salah satu warga, Eva Metia, Selasa (19/7/2016).
Lebih miris kata dia, pejabat dari Pemkot sudah silih berganti mendatangi mereka terkait debut dari PT AMR. Bahkan anggota DPRD sudah beberapa kali berkunjung dan berjanji akan melakukan penyelesaian.
“Semua sudah pernah datang meninjau, tapi hanya sampai meninjau dan memberikan janji tanpa ada realisasi,” katanya.
Darian Puasa warga lain menduga, Pemkot dan anggota DPRD takut menindak apalagi menegur PT AMR. Pria ini menganggap, jajaran Pemkot dan anggota DPRD sudah masuk angin sehingga keluhan masyarakat kecil tak perna ditindaklanjuti.
“Kalau sudah masuk angin pasti gampang disetir dan keluhan kami hanya masuk telingan kanan keluar telinga kiri,” katanya.
Tak hanya itu, pria ini menuding Pemkot dan anggota DPRD pembohong. Karena beberapakali menjanjikan akan melakukan mediasi dengan PT AMR mencari jalan keluar tapi tak pernah terealisasi.
“Yang “menikmati” debu PT AMR setiap hari ada 73 kepala keluarga dan itu sudah diketahui Pemkot dan anggota DPRD sudah lama tapi tak pernah diselesaikan,” katanya.(abinenobm)