Langowan, BeritaManado.com — Mendapatkan kesempatan menikmati kesuksesan bagi seorang pengikut Kristus tentu saja akan menjadi kesaksian dan berkat bagi banyak orang, khususnya mereka yang sedang berjuang dan bergumul dengan kehidupan saat ini.
Demikian sepenggal kesaksian tokoh perempuan Minahasa asal Langowan Wanda Novalina Sangari yang dibawakannya saat bersekutu bersama dalam ibadah Sabat dengan jemaat Gereja Masehi Adven Hari Ketujuh (GMAHK) Tonsewer, Sabtu (23/2/2019) pagi tadi.
Dalam ruang kesaksian, Wanda sapaan akrab perempuan jebolan Universitas Klabat Airmadidi ini mengatakan bahwa perjalanan hidupnya hingga bisa seperti saat ini bukannya tanpa pergumulan, melainkan dengan perjuangan.
“Saat tamat SMA, saya berencana kuliah dan Universitas Klabat. Namun saat itu ibu saya berkata bahwa kemampuan financial hanya bisa empat semester atau dua tahun saja. Saya pun menjadi mahasiswa jurusan Sekretaris di universitas tersebut,” kata Sangari.
Namun dalam perjalanan waktu kata Sangari, ujian iman datang menghampiri sehingga membuat dirinya harus rela menjadi Student Labor, dimana seorang mahasiswa dapat menjalani kuliah sambil bekerja di kampus Universitas Klabat.
Diapun bersyukur bisa ditamatkan dan langsung mendapat tawaran untuk bekerja di sebuah bank swasta dan selanjutnya berkarir di PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Bumi Cenderawasih Papua selama beberapa tahun.
Saat berada di Papua, Sangari dipertemuakan dengan Julius Patadungan, seorang pria yang saat ini menjadi suaminya bukan dalam lingkungan kerja melainkan dalam sebuah kegiatan peribadatan di gereja dan selanjutnya membina bahtera keluarga.
“Di tanah Papua ketiga anak kami saat ini dilahirkan dan dibesarkan. Singkat kata, kehidupan yang boleh kami nikmati saat ini bukan karena kuat dan gagah kami, melainkan semata-mata karena berkat Tuhan saja,” ungkapnya.
Pada bagian akhir dari kesaksiannya, Sangari menekankan betapa pentingnya seorang umat Allah itu mengandalkan dan mengedepankan sikap takut akan Tuhan, karena dengan demikian pintu berkat akan terbuka dan menjadi bagian umat manusia.
(Frangki Wullur)