Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak melepas peserta lomba gerak jalan antar jemaat WKI Wilayah Tomohon I.
TOMOHON, beritamanado.com – Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak menghadiri ibadah Hari Persatuan Wanita Kaum Ibu (Hapsa WKI) di dua wilayah masing-masing Wilayah Tomohon I dan III, Minggu (14/05/2015).
Di Wilayah Tomohon I, ibadah dipusatkan di Gereja GMIM Nazaret Matani dengan khadim Sekretaris Komisi Pelayanan WKI Sinode GMIM Pnt Ir Miky Wenur. Dan di Wilayah Tomohon III dilaksanakan di Gereja GMIM Kanaan Uluindano khadim Pdt Sofie Goni-Rau MTheol.
Di sela acara, walikota mengungkapkan kegiatan kerohanian seperti ini merupakan kegiatan akbar untuk para wanita kaun ibu dengan mengapresiasikan barbagai karya, kreasi, ide dan gagasan untuk membangun spirit religius yang tangguh, membangun komunikasi dan solidaritas sosial, memperluas wawasan serta mendewasakan sikap perilaku yang mendorong semangat untuk terus maju dan berusaha dalam sebuah persaingan yang positif.
“Hal yang penting yang selalu memberikan kesan mendalam dari momentum pelaksanaan kegiatan seperti ini adalah kesempatan kita melakukan evaluasi, instropeksi dan retrospeksi diri tentang sejauh mana kiprah dan karya kepelayanan para ibu-ibu GMIM sekaligus merupakan wahana yang tepat untuk kembali membaharui komitmen diri dan organisasi dalam membangun kehidupan gereja, bangsa dan masyarakat,” ungkapnya. (ray)
Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak melepas peserta lomba gerak jalan antar jemaat WKI Wilayah Tomohon I.
TOMOHON, beritamanado.com – Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak menghadiri ibadah Hari Persatuan Wanita Kaum Ibu (Hapsa WKI) di dua wilayah masing-masing Wilayah Tomohon I dan III, Minggu (14/05/2015).
Di Wilayah Tomohon I, ibadah dipusatkan di Gereja GMIM Nazaret Matani dengan khadim Sekretaris Komisi Pelayanan WKI Sinode GMIM Pnt Ir Miky Wenur. Dan di Wilayah Tomohon III dilaksanakan di Gereja GMIM Kanaan Uluindano khadim Pdt Sofie Goni-Rau MTheol.
Di sela acara, walikota mengungkapkan kegiatan kerohanian seperti ini merupakan kegiatan akbar untuk para wanita kaun ibu dengan mengapresiasikan barbagai karya, kreasi, ide dan gagasan untuk membangun spirit religius yang tangguh, membangun komunikasi dan solidaritas sosial, memperluas wawasan serta mendewasakan sikap perilaku yang mendorong semangat untuk terus maju dan berusaha dalam sebuah persaingan yang positif.
“Hal yang penting yang selalu memberikan kesan mendalam dari momentum pelaksanaan kegiatan seperti ini adalah kesempatan kita melakukan evaluasi, instropeksi dan retrospeksi diri tentang sejauh mana kiprah dan karya kepelayanan para ibu-ibu GMIM sekaligus merupakan wahana yang tepat untuk kembali membaharui komitmen diri dan organisasi dalam membangun kehidupan gereja, bangsa dan masyarakat,” ungkapnya. (ray)