Bitung, BeritaManado.com – Jabatan wali kota dan wakil wali kota di mata pasangan bakal calon Maurits Mantiri-Hengky Honandar adalah jabatan satu paket yang tidak boleh dipisahkan.
Menurut keduanya, keberadaan wali kota tentunya sangat lekat dengan wakil wali kota, karena sesuai aturan negara kepala daerah itu adalah wali kota dan wakilnya.
Hal itu disampaikan Maurits dan Hengky, Kamis (06/08/2020) saat berbincang santai dengan sejumlah Wartawan di Kompleks Sari Cakalang.
Maurits menegaskan, status sebagai pejabat negara baik wali kota dan wakil wali kota aturan mainnya harus berlaku ke keduanya sehingga tidak boleh dipisahkan dengan dalih wali kota memiliki wewenang penuh.
“Jangan pisahkan keberadaan wali kota dan wakil wali kota hanya karena nafsu dan mau berkausa penuh, pemimpin bukan tuan raja. Pemimpin itu tingkatkan lebih dulu siapa yang dipimpin,” kata Maurits.
Wakil wali kota lanjut Maurits, juga pemimpin, mitra kerja wali kota dan jangan anggap wakil itu ban serep.
“Wakil wali kota punya peran vital membantu wali kota untuk memastikan apa yang dikerjakan sudah benar atau salah,” katanya.
Kedepan kata Maaurits, antara wali kota dan wakil wali kota setiap harinya harus berdialog atau pertemuan dengan subtansi pembicaraan terkait apa-apa saja yang dikerjakan.
“Aktifitas atau kegiatan utamanya agenda atau acara pemerintahan agar pelayanan dan pencapaian ke masyarakat harus dibicarakan setiap hari antara wali kota dan wakilnya. Tujuannya, menyamakan presepsi dan saling mengoreksi serta mengisi untuk melayani masyarakat,” katanya.
Hengky sendiri menambahkan, posisi wakil wali kota harus saling membantu wali kotanya karena pejabat negara wali kota dan wakil wali kota alias bukan hanya wali kota semata.
“Wakil juga bisa mengawasi dan mengamankan kebijakan wali kota, agar kebijakan itu berjalan hingga masyarakat. Tetap ada kerjasama terus antara wali kota dan wakil wali kota, sehingga dipandang masyarakat sebagai panutan dan mengikuti kerjasama yang dilakukan wali kota dan wakil wali kota,” jelasnya.
Dengan demikian kata Hengky, akan memudahkan pemerintah dalam melakukan program dan kebijakan di tengah masyarakat karena wali kota dan wakilnya menjadi panutan dalam bekerja bersama-sama.
“Tugas wali kota bisa juga dikerjakan wakil wali kota, begitu juga sebaliknya karena wali kota dan wakil wali kota dipilih satu paket oleh mayarakat. Jadi tidak ada yang harus diistimewakan apalagi sampai merasa sebagai tuan raja hingga mengabaikan wakilnya,” katanya.
(abinenobm)