Airmadidi-Bupati Vonnie Anneke Panambunan, menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-128 Desa Watudambo Kecamatan Kauditan, Rabu (28/9/2016).
Saat pembukaan acara, bupati sempat dibuat kaget dengan aksi para warga lanjut usia (Lansia) saat menari tari tradisional Maengket.
Pasalnya, beberapa perempuan mengenakan baju tari laki-laki yaitu celana, baju serta topi berwarna merah, bukan kebaya putih seperti yang dikenakan penari perempuan.
“Baru sekarang saya lihat ada oma-oma jadi opa-opa,” celetuk Panambunan sambil tertawa.
Sontak, para lansia dan ratusan masyarakat yang hadir, juga ikut tertawa terbahak-bahak.
“Saya senang melihat para orangtua ini tetap semangat dan kuat-kuat. Hebat ya.. semoga diberkati selalu,” kata Panambunan yang memberikan uang tunai Rp15 juta bagi para lansia dan masyarakat lainnya yang ada.
HUT Desa Watudambo sendiri digelar sekaligus dengan peresmian gedung mandi cuci kakus (MCK) milik desa.
Seperti biasanya, bupati yang dikenal sebagai sosok dermawan ini juga langsung menyetujui permintaan masyarakat desa agar dibangun jalan hotmix sepanjang 500 meter.
“Tadi saya sudah telepon Dinas Pekerjaan Umum. Bulan depan, jalan ini akan diperbaiki. Semoga dapat membantu masyarakat. Ini kado saya untuk Desa Watudambo,” kata Panambunan diikuti riuh tepuk tangan masyarakat.
Dalam giat tersebut, hadir Hukum Tua Desa Watudambo Merry Tumatar yang membacakan kilas balik perjalanan Desa Watudambo sejak tahun 1888 sampai sekarang.
Hadir pula Kepala Dinas Perhubungan Minut, Kabag Humas Minut, Camat Kauditan serta seluruh aparat desa dan masyarakat.(findamuhtar)
Airmadidi-Bupati Vonnie Anneke Panambunan, menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-128 Desa Watudambo Kecamatan Kauditan, Rabu (28/9/2016).
Saat pembukaan acara, bupati sempat dibuat kaget dengan aksi para warga lanjut usia (Lansia) saat menari tari tradisional Maengket.
Pasalnya, beberapa perempuan mengenakan baju tari laki-laki yaitu celana, baju serta topi berwarna merah, bukan kebaya putih seperti yang dikenakan penari perempuan.
“Baru sekarang saya lihat ada oma-oma jadi opa-opa,” celetuk Panambunan sambil tertawa.
Sontak, para lansia dan ratusan masyarakat yang hadir, juga ikut tertawa terbahak-bahak.
“Saya senang melihat para orangtua ini tetap semangat dan kuat-kuat. Hebat ya.. semoga diberkati selalu,” kata Panambunan yang memberikan uang tunai Rp15 juta bagi para lansia dan masyarakat lainnya yang ada.
HUT Desa Watudambo sendiri digelar sekaligus dengan peresmian gedung mandi cuci kakus (MCK) milik desa.
Seperti biasanya, bupati yang dikenal sebagai sosok dermawan ini juga langsung menyetujui permintaan masyarakat desa agar dibangun jalan hotmix sepanjang 500 meter.
“Tadi saya sudah telepon Dinas Pekerjaan Umum. Bulan depan, jalan ini akan diperbaiki. Semoga dapat membantu masyarakat. Ini kado saya untuk Desa Watudambo,” kata Panambunan diikuti riuh tepuk tangan masyarakat.
Dalam giat tersebut, hadir Hukum Tua Desa Watudambo Merry Tumatar yang membacakan kilas balik perjalanan Desa Watudambo sejak tahun 1888 sampai sekarang.
Hadir pula Kepala Dinas Perhubungan Minut, Kabag Humas Minut, Camat Kauditan serta seluruh aparat desa dan masyarakat.(findamuhtar)