Kupang, BeritaManado.com – Kepergian Uskup Emeritus Keuskupan Agung Kupang Mgr. Petrus Turang meninggalkan ‘sejuta’ kenangan bagi keluarga dan kerabat dekat sang gembala semasa hidup, khususnya selama menjalani tugas-tugas pelayanan pastoral sebagai imam hingga Uskup.
Salah satunya yang diungkapkan Uskup Sorong Mgr. Hilarion Datus Lega saat memimpin Misa Requiem pada Minggu (6/4/2025) malam.
Dalam homilinya, Mgr. Hilarion Datus Lega lebih banyak mengungkapkan pengalaman dari relasinya dengan almarhum Mgr. Petrus Turang, baik saat sebagai imam maupun sebagai Uskup.
“Beliau adalah mentor saya. Karena beliaulah saya bisa jadi seperti saat ini. Tanpa Mgr. Petrus Turang juga saya akhirnya bisa masuk jajaran Konferensi Waligereja Indonesia. Saya yakin bahwa Tuhan memakai Mgr. Petrus Turang untuk melakukan banyak hal dalam tugas pelayanannya, termasuk saat saya mendapatkan mengemban suatu tugas di KWI,” ungkap Mgr. Hilarion.
Ditambahkannya, Mgr. Turang juga adalah mentor ulung dan guru yang handal serta merupakan sahabat sejati.
“Yang paling utama dari teladan Mgr. Petrus Turang adalah bahwa ia sangat mencitai Imamatnya. Sakramen Imamat adalah sebuah anugerah yang istimewa dan gratis, namun mencintainya bukan tanpa tantangan. Saat kami bersama-sama bekerja di lingkungan KWI, tak jarang harus bergumul dengan suasana Kota Jakarta dengan seribu janji serta sejuta impian yang memiliki godaan,” ungkap Mgr. Hilarion.
Dikatakannya, sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE), Mgr. Petrus Turang adalah sosok yang sangat memperhatikan kesejahteraan umat dan hal itu sangt cocok dengan motto sebagai gembala yaitu Penetransit Benifaciendo yang artinya berkeliling sambil berbuat baik.
“Doakanlah kami Mgr. Petrus Turang yang masih hidup di dunia ini,” tutup Mgr. Hilarion di akhir khotbahnya.
(Frangki Wullur)