KOTAMOBAGU – Janji Pemkot Kotamobagu untuk memagari pasar, seusai pelaksanaan Iven ATF 15 Januari lalu, bakal terbukti. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) Kotamobagu, Herman Arai, SIP.
Namun, menurut Arai pihak Pemkot masih menunggu putusan resmi dari pengadilan terkait saling gugat antara pemkot dan pedagang beberapa waktu lalu. “Kami masih menunggu putusan resmi PN Kotamobagu. Jika seandainya Pemkot yang menang maka hasil putusan resmi akan dibacakan di lokasi pasar, sebelum dilakukan penggusuran,” tuturnya.
Lanjut Arai, “Jika Pemkot yang menang, mau tak mau pasar harus direlokasi dengan melibatkan anggota Brimob, TNI, sampai alat – alat berat untuk mengeksekusi bangunan sebelum dipagari. Biar lebih cepat, dan meminimalisir bentrok seperti lalu,” tukasnya.
Sementara itu, dari pantauan di lokasi Pasar Serasi, para pedagang terlihat santai saja berjualan, dan seakan tidak memperdulikan rencana relokasi yang tampaknya tinggal menghitung hari ini. Bahkan, para pedagang sudah berani berjualan hingga ke badan jalan, dan mengakibatkan kemacetan serta kesemrawutan pasar yang tak terelakkan lagi. (zumi)
KOTAMOBAGU – Janji Pemkot Kotamobagu untuk memagari pasar, seusai pelaksanaan Iven ATF 15 Januari lalu, bakal terbukti. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Satuan Polisi pamong Praja (Satpol PP) Kotamobagu, Herman Arai, SIP.
Namun, menurut Arai pihak Pemkot masih menunggu putusan resmi dari pengadilan terkait saling gugat antara pemkot dan pedagang beberapa waktu lalu. “Kami masih menunggu putusan resmi PN Kotamobagu. Jika seandainya Pemkot yang menang maka hasil putusan resmi akan dibacakan di lokasi pasar, sebelum dilakukan penggusuran,” tuturnya.
Lanjut Arai, “Jika Pemkot yang menang, mau tak mau pasar harus direlokasi dengan melibatkan anggota Brimob, TNI, sampai alat – alat berat untuk mengeksekusi bangunan sebelum dipagari. Biar lebih cepat, dan meminimalisir bentrok seperti lalu,” tukasnya.
Sementara itu, dari pantauan di lokasi Pasar Serasi, para pedagang terlihat santai saja berjualan, dan seakan tidak memperdulikan rencana relokasi yang tampaknya tinggal menghitung hari ini. Bahkan, para pedagang sudah berani berjualan hingga ke badan jalan, dan mengakibatkan kemacetan serta kesemrawutan pasar yang tak terelakkan lagi. (zumi)