Manado, BeritaManado.com —
Kabar meninggalnya Anton Miharjo, tokoh publik yang dikenal sebagai salah satu pejuang Partai Rakyat Demokratik (PRD) di Sulawesi Utara (Sulut) memberi duka yang dalam bagi kerabat, sahabat, teman ataupun rekan kerja.
Anton Miharjo memang belakangan sedang berjuang melawan sakit yang dideritanya sampai dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (29/11/2020) di Jakarta.
Rencananya, jenazah almarhum Anton akan diberangkatkan ke Manado pada Senin (30/11/2020) pagi kemudian akan dimakamkan di Kelurahan Mongkonai, Kotamobagu.
Salah satu sahabat dekat yang telah mengenal Anton selama 24 tahun, Jim Robert Tindi mengatakan, ada begitu banyak kenangan baik suka maupun duka yang dimiliknya bersama almarhum, salah satunya yang berkaitan dengan buruh, di mana hal tersebut merupakan bagian awal dadi terjadinya gelombang pemogokan dan aksi massa yang besar di Kota Bitung.
Kenangan tersebut erat kaitannya dengan peristiwa 98, di mana keduanya punya kenangan bersama.
“Almarhum Anton juga merupakan pemberi semangat saat kita berdua berusaha meloloskan PRD (Partai Rakyat Demokratik) untuk ikut Pemilu Pertama Multi Partai. Saat saya sebagai ketua KPW PRD Sulut, Anton ikut menjadi Ketua KPK PRD Kota Bitung. Saya masih ingat sering dia meneriakkan slogan kita saat itu “Coblos PRD atau Boikot Pemilu!” begitu,” ujar Jim Tindi, sebagaimana juga yang ditulisnya dalan unggahan status Facebook di akun pribadinya.
Di masa terakhir hidupnya, Anton Miharjo lebih dikenal sebagai konsultan politik di Saiful Mujani Research and Consulting SMRC.
Jim mengatakan, jika harus dijelaskan berapa banyak kebaikan yang ditinggalkan alhmarhum maka tidak akan cukup.
“Almarhum orang baik, sangat baik. Pertemuan terakhir kami itu waktu dia datang ke Manado di tengah masa pandemi ini. Kami bicara banyak di situ, tidak sangka kalau itu pertemuan terakhir. Selamat jalan sahabat, Anton pasti akan selalu dikenang,” kata Jim.
(srisurya)