Manado, BeritaManado.com — Kritik Staf Khusus Gubernur Sulut Ruben Saerang terhadap kehadiran Elly Lasut di wisuda mahasiswa Politeknik Negeri Manado, Rabu (31/8/2022) dijawab Staf Khusus Bupati Talaud Jim R Tindi.
Jim Tindi membantah jika kehadiran Elly Lasut untuk mencari panggung politik.
“Itu pernyataan keliru dan lebih cocok disampaikan oleh anak taman kanak-kanak,” kata Jim Tindi kepada BeritaManado.com, Jumat (2/9/2022).
Menurut Jim, kehadiran Elly Lasut di wisuda berdasarkan undangan panitia.
Dan di kesempatan yang sama, kata Jim, Elly diberi kesempatan menyampaikan sambutan.
“Kenapa pihak Politeknik Negeri Manado memberikan kesempatan itu? Sebab mahasiswa asal Talaud terbanyak diwisuda, dan rata-rata mereka diberikan beasiswa,” terang Jim.
Jim kembali menegaskan bahwa sangat keliru jika ada anggapan momentum tersebut dijadikan Elly Lasut sebagai pencitraan menyongsong 2024.
Diberitakan sebelumnya, Ruben Saerang mempertanyakan kehadiran Elly Lasut pada wisuda mahasiswa Politeknik Negeri Manado.
Jika kapasitasnya sebagai bupati, Ruben Saerang menganggap itu tidak ada relevansinya, mengingat Elly Lasut merupakan Bupati Kepulauan Talaud sementara Politeknik berada di Kota Manado.
“Mewakili undangan atau orang tua pun tidak. Sepertinya pihak Politeknik Manado kecolongan, dan fatal kalau sampai panitia yang mengundang,” tegas Ruben Saerang, Jumat.
Alasannya, lanjut Ruben, Elly Lasut merupakan ketua partai politik di Sulut.
Ia khawatir, momentum wisuda itu berpotensi dijadikan kesempatan pencitraan.
“Jangan cari panggung politik di tempat yang salah,” kritiknya.
Ruben meminta pihak panitia yang mengundang dan pimpinan Politeknik bertanggung jawab.
“Bahkan Kementerian Diktik wajib menegur dan memberikan peringatan keras,” nilai Ruben
Sebenarnya, lanjut Ruben, kehadiran Elly Lasut pada wisuda tak menjadi masalah asalkan dirinya buka seorang ketua parpol.
“Ingat kampus itu ada aturannya. Panitia harusnya berpikir dan tidak membuat keputusan yang bisa mengorbankan nilai-nilai akademik di kampus,” beber Ruben.
Dikatakan, pada wisuda tersebut, kehadiran Gubernur Sulut sudah diwakili oleh Kepala Perpustakaan Daerah Sulut.
“Kenapa harus ada pejabat lain. Ketua parpol pula,” ujar Ruben.
Ruben berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi kedepan.
“Panitia wisuda hingga pimpinan Politeknik Manado tidak boleh bermain politik praktis. Silakan menghadirkan siapa saja di kampus tapi jangan terkait dengan konstalasi dan konfigurasi politik menjelang Pemilu 2024,” jelas mantan Anggota DPRD Sulut ini.
Sebagai informasi, tambah Ruben, Gubernur Olly Dondokambey telah merencanakan menghibahkan sejumlah dana bagi Politeknik Manado dalam pengembangan sumber daya kampus.
(Alfrits Semen)