Manado – Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai institusi militer, Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu mengedepankan upaya atau aksi pencegahan daripada penanganan. Demikian diungkapkan Komandan Korem 131 Santiago Brigjen TNI Musa Bangun kepada sejumlah wartawan pada rangkaian kegiatan peringatan HUT ke – 68 TNI di Lanudal Sam Ratulangi Manado.
Menurutnya, semua kesatuan TNI yang ada sudah mengetahui dan memahami konsep tersebut. Namun apabila memang terjadi hal – hal yang tidak diinginkan seperti konflik horizontal atau yang lainnya, maka pihak TNI berdasarkan koordinasi dengan kepolisian akan menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur penanganan konflik yang ada. Jadi prosedur yang ada merupakan acuan bagi setiap anggota TNI dalam bertugas.
Sementara, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Manado Laksamana TNI Raja Morni Harahap mengungkapkan, bahwa TNI Angkatan Laut (AL) kedepan punya tugas melakukan operasi perbatasan. Dalam operasi seperti itu, yang dilakukan yaitu pengumpulan data dan informasi sebagai referensi untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kalau untuk TNI Angkatan Udara pada prinsipnya sama dengan satuan yang lain kalau soal mempertahankan kedaulatan negara. Jika dibutuhkan untuk kepentingan apa saja, TNI AU siap membantu, termasuk untuk mendukung daya tempur pasukan TNI jika terjadi konflik atau gangguan kemanan di wilayah NKRI. Dari segi sosial seperti pengiriman bantuan kepada masyarakat, TNI AU pun sangat siap untuk itu, kata Danlandusri Letkol Pnb Ferdinand Roring. (Frangki Wullur)
Manado – Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai institusi militer, Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu mengedepankan upaya atau aksi pencegahan daripada penanganan. Demikian diungkapkan Komandan Korem 131 Santiago Brigjen TNI Musa Bangun kepada sejumlah wartawan pada rangkaian kegiatan peringatan HUT ke – 68 TNI di Lanudal Sam Ratulangi Manado.
Menurutnya, semua kesatuan TNI yang ada sudah mengetahui dan memahami konsep tersebut. Namun apabila memang terjadi hal – hal yang tidak diinginkan seperti konflik horizontal atau yang lainnya, maka pihak TNI berdasarkan koordinasi dengan kepolisian akan menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur penanganan konflik yang ada. Jadi prosedur yang ada merupakan acuan bagi setiap anggota TNI dalam bertugas.
Sementara, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Manado Laksamana TNI Raja Morni Harahap mengungkapkan, bahwa TNI Angkatan Laut (AL) kedepan punya tugas melakukan operasi perbatasan. Dalam operasi seperti itu, yang dilakukan yaitu pengumpulan data dan informasi sebagai referensi untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kalau untuk TNI Angkatan Udara pada prinsipnya sama dengan satuan yang lain kalau soal mempertahankan kedaulatan negara. Jika dibutuhkan untuk kepentingan apa saja, TNI AU siap membantu, termasuk untuk mendukung daya tempur pasukan TNI jika terjadi konflik atau gangguan kemanan di wilayah NKRI. Dari segi sosial seperti pengiriman bantuan kepada masyarakat, TNI AU pun sangat siap untuk itu, kata Danlandusri Letkol Pnb Ferdinand Roring. (Frangki Wullur)