MANADO – Dua Pimpinan UKIT Berjabat Tangan Akhiri Konflik MANADO – Setelah pemerintah memberikan tekanan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bermasalah, bahwa jika terus berseteru akan dikenakan sangsi regulasi maka saat ini beberapa PTS di Sulwesi Utara (Sulut) mulai berdamai, salah satunya Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) yang pada akhirnya mendapatkan titik temu penyelesaiaanya.
Disampaikan langsung ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX-B Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo Olvi T Lomboan SE MM, setelah kurang lebih sepuluh tahun berseteru akhirnya kedua pimpinan dari UKIT yang dibawah AZR Wenas dan YPTK sudah ada penyelesaiannya sesudah keduanya dipertemukan dan berjanji dengan berjabat tangan untuk mengakhiri konflik.
“Kedua pimpinan UKIT, AZR Wenas dan YPTK sudah saya pertemukan dan keduanya sudah berjabat tangan dan segera berdamai untuk mengakhiri konflik yang berlangsung kurang lebih sepuluh tahun. Dan dari pertemuan dua pimpinan ini keduanya bersepekat untuk berdamai karena jika terus beseteru maka UKIT terancam ditutup pemerintah,” terangnya
Tambahnya, pertemuan kedua pimpinan ini mendapat respon tepukan tangan dari mahasiswa UKIT setelah mendengar dan melihat sudah berdamai. “Keduanya mendapatkan respon tepukan tangan dari mahasiswa karena ada itikat untuk menyelesaikan konflik. Serta saya juga berharap situasi damai seperti ini terus berlangsung,” tandasnya.
Lebih jauh lagi ia menyampaikan dari pertemuan kedua pimpinan ini sudah lebih terlaihat titik terangnya setelah pertemuan lanjutan pada kemarin hari. “Setelah pertemuan kedua pimpinan ini jalan keluar masalah konflik UKIT sudah lebih terang hal ini karena ada pertemuan lanjutan dari kedua pimpinan. Serta berharap, masyarakat memberikana dukungan terhadap penyelesaian konflik UKIT terutama Sinode GMIM kalau bisa jangan mencampuri urusan penyelesaian dualisme UKIT, tandasnya. (Risat)
MANADO – Dua Pimpinan UKIT Berjabat Tangan Akhiri Konflik MANADO – Setelah pemerintah memberikan tekanan kepada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang bermasalah, bahwa jika terus berseteru akan dikenakan sangsi regulasi maka saat ini beberapa PTS di Sulwesi Utara (Sulut) mulai berdamai, salah satunya Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) yang pada akhirnya mendapatkan titik temu penyelesaiaanya.
Disampaikan langsung ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX-B Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo Olvi T Lomboan SE MM, setelah kurang lebih sepuluh tahun berseteru akhirnya kedua pimpinan dari UKIT yang dibawah AZR Wenas dan YPTK sudah ada penyelesaiannya sesudah keduanya dipertemukan dan berjanji dengan berjabat tangan untuk mengakhiri konflik.
“Kedua pimpinan UKIT, AZR Wenas dan YPTK sudah saya pertemukan dan keduanya sudah berjabat tangan dan segera berdamai untuk mengakhiri konflik yang berlangsung kurang lebih sepuluh tahun. Dan dari pertemuan dua pimpinan ini keduanya bersepekat untuk berdamai karena jika terus beseteru maka UKIT terancam ditutup pemerintah,” terangnya
Tambahnya, pertemuan kedua pimpinan ini mendapat respon tepukan tangan dari mahasiswa UKIT setelah mendengar dan melihat sudah berdamai. “Keduanya mendapatkan respon tepukan tangan dari mahasiswa karena ada itikat untuk menyelesaikan konflik. Serta saya juga berharap situasi damai seperti ini terus berlangsung,” tandasnya.
Lebih jauh lagi ia menyampaikan dari pertemuan kedua pimpinan ini sudah lebih terlaihat titik terangnya setelah pertemuan lanjutan pada kemarin hari. “Setelah pertemuan kedua pimpinan ini jalan keluar masalah konflik UKIT sudah lebih terang hal ini karena ada pertemuan lanjutan dari kedua pimpinan. Serta berharap, masyarakat memberikana dukungan terhadap penyelesaian konflik UKIT terutama Sinode GMIM kalau bisa jangan mencampuri urusan penyelesaian dualisme UKIT, tandasnya. (Risat)