Olfi Lomboan selaku Ketua APTISI Wilayah IX
Manado – Pimpinan YPTK dan yayasan AZR Wenas mulai kebut menyatukan data mahasiswa dan dosen karena pihak Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia (RI) telah memberikan ultimatum jika sampai bulan ini tidak ada penyatuan maka Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) ditutup.
“Kasihan juga jika Perguruan Tinggi sekelas UKIT harus ditutup karena hanya masalah saling mengklaim kepemilikan, oleh karenanya kami terus berusaha mendorong kedua pihak yang bertikai karena jika tidak ada penyelesaian sampai habis bulan ini maka UKIT segera ditutup pemerintah,” beber, ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX-B Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo Olfi T Lomboan SE MM.
Lanjut dikatakanya, yang penting mereka sebagai pimpinan sudah berusaha menyelesaikan konflik, kalau kedua pimpinan ada itikat baik maka masalah UKIT bakal tuntas tapi jika tidak maka ditutup. Kasihan kan banyak alumni yang mengeluhkan ijazah Sarjana mereka tidak bisa diterima untuk bekerja.
“Kalau kedua pimpinan UKIT memiliki itikat baik untuk bersatu maka UKIT akan selamat dan lolos dari sangsi penutupan Kampus oleh pemerintah. Mereka lihat sajalah para alumni yang mengeluh akibat ijazah mereka tidak bisa diterima instansi manapun. Jadi saya mengharapkan bulan ini masalah UKIT selesai jika tidak mau ditutup,”tegas Lomboan. (Risat)
Olfi Lomboan selaku Ketua APTISI Wilayah IX
Manado – Pimpinan YPTK dan yayasan AZR Wenas mulai kebut menyatukan data mahasiswa dan dosen karena pihak Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia (RI) telah memberikan ultimatum jika sampai bulan ini tidak ada penyatuan maka Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) ditutup.
“Kasihan juga jika Perguruan Tinggi sekelas UKIT harus ditutup karena hanya masalah saling mengklaim kepemilikan, oleh karenanya kami terus berusaha mendorong kedua pihak yang bertikai karena jika tidak ada penyelesaian sampai habis bulan ini maka UKIT segera ditutup pemerintah,” beber, ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX-B Sulawesi Utara (Sulut) dan Gorontalo Olfi T Lomboan SE MM.
Lanjut dikatakanya, yang penting mereka sebagai pimpinan sudah berusaha menyelesaikan konflik, kalau kedua pimpinan ada itikat baik maka masalah UKIT bakal tuntas tapi jika tidak maka ditutup. Kasihan kan banyak alumni yang mengeluhkan ijazah Sarjana mereka tidak bisa diterima untuk bekerja.
“Kalau kedua pimpinan UKIT memiliki itikat baik untuk bersatu maka UKIT akan selamat dan lolos dari sangsi penutupan Kampus oleh pemerintah. Mereka lihat sajalah para alumni yang mengeluh akibat ijazah mereka tidak bisa diterima instansi manapun. Jadi saya mengharapkan bulan ini masalah UKIT selesai jika tidak mau ditutup,”tegas Lomboan. (Risat)