MANADO – Berbagai slogan diusung kandidat calon kepala daerah. Saat kempanye mengumbar banyak janji, tetapi setelah terpilih mengingkari janji-janji itu. Mengingkari janji berarti menghianati amanat rakyat.
Demikian kesimpulan percakapan sejumlah wartawan dengan anggota DPD MPR-RI, Mayjen (Purn) Ferry Tinggogoy di Restoran Oikano, Kawasan Bahu Mall, Manado, akhir pekan lalu.
Tinggogoy membandingkan, diluar negeri banyak yang tidak mau menjadi walikota atau gubernur dengan alasan tanggung-jawab yang berat. “Tapi kalau di negara kita semua ingin jadi walikota,” tuturnya.
Peringkat kedua Pilkada Sulut 2005 ini yang hanya kalah dari SH Sarundajang, juga menyoroti slogan-slogan dari kandidat calon, bahkan beberapa calon kepala daerah hanya mengutamakan pencitraan publik dibandingkan kinerja dan track record .
“”Masyarakat harus jeli, jangan hanya memilih berdasarkan pencitraan, tetapi harus dilihat kompetensi dan kapasitas calon bersangkutan, pilihlah calon yang memiliki visi jelas bukan karena uang,” tegasnya.
Tinggogoy memperingatkan siapa saja yang terpilih nanti wajib menjalankan amanat rakyat. “Janji-janji untuk mensejahterakan rakyat harus dilaksanakan, jika mengingkari janji berarti menghianati amanat rakyat,” tutur Tinggogoy.
Akhirnya Tinggogoy berpesan, seorang pemimpin harus mampu mensejahterakan rakyat melalui pendidikan yang bermutu, kesehatan yang layak, lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur yang memadai. (JRY)
MANADO – Berbagai slogan diusung kandidat calon kepala daerah. Saat kempanye mengumbar banyak janji, tetapi setelah terpilih mengingkari janji-janji itu. Mengingkari janji berarti menghianati amanat rakyat.
Demikian kesimpulan percakapan sejumlah wartawan dengan anggota DPD MPR-RI, Mayjen (Purn) Ferry Tinggogoy di Restoran Oikano, Kawasan Bahu Mall, Manado, akhir pekan lalu.
Tinggogoy membandingkan, diluar negeri banyak yang tidak mau menjadi walikota atau gubernur dengan alasan tanggung-jawab yang berat. “Tapi kalau di negara kita semua ingin jadi walikota,” tuturnya.
Peringkat kedua Pilkada Sulut 2005 ini yang hanya kalah dari SH Sarundajang, juga menyoroti slogan-slogan dari kandidat calon, bahkan beberapa calon kepala daerah hanya mengutamakan pencitraan publik dibandingkan kinerja dan track record .
“”Masyarakat harus jeli, jangan hanya memilih berdasarkan pencitraan, tetapi harus dilihat kompetensi dan kapasitas calon bersangkutan, pilihlah calon yang memiliki visi jelas bukan karena uang,” tegasnya.
Tinggogoy memperingatkan siapa saja yang terpilih nanti wajib menjalankan amanat rakyat. “Janji-janji untuk mensejahterakan rakyat harus dilaksanakan, jika mengingkari janji berarti menghianati amanat rakyat,” tutur Tinggogoy.
Akhirnya Tinggogoy berpesan, seorang pemimpin harus mampu mensejahterakan rakyat melalui pendidikan yang bermutu, kesehatan yang layak, lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur yang memadai. (JRY)