Kotamobagu – Beragam tanggapan netizen muncul, terkait postingan instagram band indie asal Bolmong Raya Zumi & Dua Lentera, yang diduga identik dengan simbol illuminati atau freemason.
Salah satunya datang dari salah seorang politisi muda BMR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yakni Hamri Mokoagow.
irinya menyebut bahwa dalam seni semua punya standar dan estetika.
“Mungkin Majelis ulama (MUI) berpendapat ada jargon dan simbol-simbol illuminati atau freemason yang ditampilkan berupa simbol dajjal. Tapi, dalam seni semua punya standar dan estetika. Sepanjang itu seni, maka tidak ada yg bisa menjerat,” ujar Hamri.
Dirinya pun menyebut Gusdur bahkan pernah membela pedangdut inul daratista terkait goyangan ngebor, yang dahulu sempat menuai kontroversi.
“Gusdur bahkan membela mati-matian Inul saat jutaan umat mencemooh goyangannya,” ujar Hamri.
Salah seorang netizen bernama Meidy Juriko pun menyebut bahwa hal itu hanyalah cocoklogi saja.
“Menurut saya foto cover band zumi & dua lentera, tidak ada faktor illuminati. Hanya faktor kebetulan semata, cuman banyak yang suka mengait-ngaitkan dengan hal-hal begituan. Cocoklogi,” ujar warga manado ini
Sebelumnya, salah seorang pegiat dakwah bernama fany mustafa menyoroti postingan instagram band zumi & dua lentera, yang menyebut bahwa postingan tersebut mengandung ‘subliminal messages’ atau pesan tersembunyi, dan hal itu pun turut disoroti oleh MUI Kotamobagu yang meminta pihak band harus meng-klarifikasi. (Fzp)