Amurang—Warga Amurang, kembali dikejutkan dengan peristiwa kebakaran. Kali ini, rumah yang dihuni masing-masing Keluarga Warow Setligh dan Keluarga Rumuat Setligh. Peristiwa kebakaran terjadi Sabtu (6/10) sekitar pukul 08.00 Wita. Bahkan, semua yang ada didalam rumah hangus terbakar dan tak ada yang diselamatkan mereka.
‘’Kebakaran rumah kami berawal, dimana sejak Kamis dan Jumat kemarin, aliran listrik yang terpasang mengalami gangguan. Kami sendiri tidak melapor ke PLN untuk minta perbaikan. Tahu-tahu, Sabtu tadi terjadi kebakaran. Dan ini dipastikan lantaran arus pendek listrik,’’ ujar Ny Melly Setligh kepada BeritaManado.com pagi tadi.
Menurut Melly, semua kepunyaan mereka ikut terbakar. Termasuk sertifikat rumah, ijasah dan pakaian dan lain sebagainya. Soalnya, setelah peristiwa kebakaran melanda rumah mereka tak satupun barang yang berhasil dievakuasi.
‘’Kami berpikir, biar jo ikut terbakar. Asalkan jangan ada orang atau keluarga yang terbakar. Tetapi, setelah beberapa jam berlalu, saya pun menyampaikan kekesalan atas semua surat-surat penting ikut terbakar. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Dan tak bisa diselamatkan lagi,’’ katanya.
Peristiwa kebakaran di Kelurahan Uwuran Satu Kecamatan Amurang ini sudah yang kedua kalinya. Bahkan, awal September rumah milik Tapada juga rata tanah. Sayang, tak ada penyelamatan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran (Damkar). Hanya saja, warga dengan susah payah ikut memadamkan sendiri apinya. (and)
Amurang—Warga Amurang, kembali dikejutkan dengan peristiwa kebakaran. Kali ini, rumah yang dihuni masing-masing Keluarga Warow Setligh dan Keluarga Rumuat Setligh. Peristiwa kebakaran terjadi Sabtu (6/10) sekitar pukul 08.00 Wita. Bahkan, semua yang ada didalam rumah hangus terbakar dan tak ada yang diselamatkan mereka.
‘’Kebakaran rumah kami berawal, dimana sejak Kamis dan Jumat kemarin, aliran listrik yang terpasang mengalami gangguan. Kami sendiri tidak melapor ke PLN untuk minta perbaikan. Tahu-tahu, Sabtu tadi terjadi kebakaran. Dan ini dipastikan lantaran arus pendek listrik,’’ ujar Ny Melly Setligh kepada BeritaManado.com pagi tadi.
Menurut Melly, semua kepunyaan mereka ikut terbakar. Termasuk sertifikat rumah, ijasah dan pakaian dan lain sebagainya. Soalnya, setelah peristiwa kebakaran melanda rumah mereka tak satupun barang yang berhasil dievakuasi.
‘’Kami berpikir, biar jo ikut terbakar. Asalkan jangan ada orang atau keluarga yang terbakar. Tetapi, setelah beberapa jam berlalu, saya pun menyampaikan kekesalan atas semua surat-surat penting ikut terbakar. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Dan tak bisa diselamatkan lagi,’’ katanya.
Peristiwa kebakaran di Kelurahan Uwuran Satu Kecamatan Amurang ini sudah yang kedua kalinya. Bahkan, awal September rumah milik Tapada juga rata tanah. Sayang, tak ada penyelamatan dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran (Damkar). Hanya saja, warga dengan susah payah ikut memadamkan sendiri apinya. (and)