Bitung – Pasca Pemilu serentak 2019, tensi politik di Kota Bitung makin memanas hingga berujung pada saling sindir di media sosial (Mendsos) Facebook yang mengarah pada perpecahan.
Menanggapi fenomena itu, Kabag Humas dan Protokol Pemkot Bitung, Albert Sergius Pelenkahu merilis ajakan agar lebih mengedepankan menjaga persatuan dan tali kekeluargaan yang telah terjaga selama ini.
Berikut rilis Kabag Humas dan Protokol Pemkot Bitung;
“Shalom, damai dihati, Assalamualaikum WR WB, Om Swastyastu, Namo Buddhaya”
Mencermati perkembangan di beberapa media sosial khususnya tentang Kota Bitung saat ini yang sudah sangat memprihatinkan dan semakin menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat awam sehingga dikhawatirkan dapat menjadikan perpecahan maka dengan ini kami menghimbau kepada semua pihak kiranya:
1. Dapat untuk saling menahan diri karena apa yang terjadi kedepan hanya Tuhan yang tahu.
2. Kesampingkan “EGO” apapun demi kepentingan, kemajuan serta kesejahteraan masyarakat Kota Bitung.
3. Mengajak seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta tokoh politik untuk bersama-sama menciptakan suasana yang “RUKUN” dan “DAMAI”.
4. Adanya perbedaan dalam kepentingan pribadi dan kelompok tertentu sebaiknya tidak menyebabkan terjadinya perpecahan melainkan sebaliknya mari kita tunjukan bahwa kita adalah masyarakat yang dewasa dan bijaksana dalam menyikapi bebagai perbedaan.
5. Bersikap bijak, santun dan lebih beretika dalam bermedia sosial.
6. Mengajak seluruh rekan-rekan media untuk bersama-sama menjadi pelopor serta mengajak masyarakat untuk bijak, santun dan beretika dalam media sosial sehingga tercipta suasana kondusif di Kota Bitung.
Kesatuan dan persatuan di kota ini adalah diatas segala-galanya dan merupakan modal utama untuk mewujudkan cita cita dalam mensejahterahkan masyarakat di Kota Bitung, sehingga sebagai masyarakat yang benar-benar mencitai kota ini, marilah kita semua menjaga kerukunan dan kedamaian yang sudah terbina selama ini.
Tuhan menyertai dan memberkati Kota Bitung.
“Walaikumsalam WR WB, Om Santih santih om, Namo Buddhaya, shalom……damai dihati, Tuhan memberkati”. (Humas)”
(*/abinenobm)