Manado – Pernyataan Ketua PKS Sulut, Syarifudin Saafa (baca: Penyelenggara Pilkada Manado Jangan “Plin Plan”) mendapat tanggapan beragam dari sejumlah pihak. (baca juga: Sebut KPU Manado “Plin Plan”, Pernyataan Ketua PKS Sulut Dikritik Pendukung Imba-Boby)
Pengamat sosial Dr Taufiq Pasiak menyebut bila kisruh di Manado jangan hanya melihat KPU Manado saja.
“Mereka yang melihat kekisruhan di Manado hanya dengan melihat KPU Manado saja. Ibarat melihat dengan Kacamata Kuda. Itu tidak berdiri sendiri. Seberapa jagokah KPU Manado,” kata Pasiak kepada BeritaManado.com
Pasiak menyebut bila melokalisir masalah semata, urusan KPU Manado ibarat permainan domino dengan satu kartu saja. Menurutnya banyak pihak yang berkepentingan.
“Ada tiga pihak yang bermain namun sulit dibuktikan yakin yang berkepentingan langsung degan TMS-nya Imba-Boby. Yang tidak langsung atau nebeng pada problem TMS-nya Imba-Boby, tapi pasif dan lihat sikon. Tidak bergerak sendiri. Mereka aktif membonceng. Dan hal yang terkahir mereka yang sama sekali tidak berurusan dengan TMS-nya Imba-Boby, tapi mengiyakan saja jika Imba-Boby dibatalkan,” pungkas Pasiak.
Untuk diketahui, pada 19 November lalu, KPU Manado pada berita acara nomor 40/BA/Pilwako/XI/2015, Ketua KPU Manado, Eugenius Paransi beserta keempat komisioner lainnya yakni Rommy Poli, Amrain Razak, Yusuf Wowor dan Sunday Rompas telah bersepakat dalam rapat pleno, mengembalikan status kepesertaan Imba-Boby di Pilkada Manado yang dituangkan dalam SK nomor 238/kpts/KPU-MDO/023/Pilwako/2015 tentang perubahan keputusan KPU Manado nomor 237/Kpts/KPU-MDO/023/Pilwako/2015 tentang penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado. (leriandokambey)
Manado – Pernyataan Ketua PKS Sulut, Syarifudin Saafa (baca: Penyelenggara Pilkada Manado Jangan “Plin Plan”) mendapat tanggapan beragam dari sejumlah pihak. (baca juga: Sebut KPU Manado “Plin Plan”, Pernyataan Ketua PKS Sulut Dikritik Pendukung Imba-Boby)
Pengamat sosial Dr Taufiq Pasiak menyebut bila kisruh di Manado jangan hanya melihat KPU Manado saja.
“Mereka yang melihat kekisruhan di Manado hanya dengan melihat KPU Manado saja. Ibarat melihat dengan Kacamata Kuda. Itu tidak berdiri sendiri. Seberapa jagokah KPU Manado,” kata Pasiak kepada BeritaManado.com
Pasiak menyebut bila melokalisir masalah semata, urusan KPU Manado ibarat permainan domino dengan satu kartu saja. Menurutnya banyak pihak yang berkepentingan.
“Ada tiga pihak yang bermain namun sulit dibuktikan yakin yang berkepentingan langsung degan TMS-nya Imba-Boby. Yang tidak langsung atau nebeng pada problem TMS-nya Imba-Boby, tapi pasif dan lihat sikon. Tidak bergerak sendiri. Mereka aktif membonceng. Dan hal yang terkahir mereka yang sama sekali tidak berurusan dengan TMS-nya Imba-Boby, tapi mengiyakan saja jika Imba-Boby dibatalkan,” pungkas Pasiak.
Untuk diketahui, pada 19 November lalu, KPU Manado pada berita acara nomor 40/BA/Pilwako/XI/2015, Ketua KPU Manado, Eugenius Paransi beserta keempat komisioner lainnya yakni Rommy Poli, Amrain Razak, Yusuf Wowor dan Sunday Rompas telah bersepakat dalam rapat pleno, mengembalikan status kepesertaan Imba-Boby di Pilkada Manado yang dituangkan dalam SK nomor 238/kpts/KPU-MDO/023/Pilwako/2015 tentang perubahan keputusan KPU Manado nomor 237/Kpts/KPU-MDO/023/Pilwako/2015 tentang penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado. (leriandokambey)