Bitung – Pemkot Bitung diminta ke Jakarta untuk belajar masalah penataan dan relokasi pasar ke Gubernur DKI, Jiko Widodo (Jokowi). Mengingat, hingga saat ini masalah Pasar Pinasungkulan Sagerat dan Pasar Girian tak kunjung selesai sehingga ratusan pedagang yang mengikuti rapat dengar pendapat yang digelar DPRD, Senin (26/5/2014) meminta agar Pemkot berguru ke Jokowi.
Menurut pedagang, semenjak menjadi walikota Solo, Jokowi berhasil melakukan relokasi pasar tanpa ada masalah. Begitupula ketika menjabat Gubernur DKI, Jokowi dianggap berhasil melakukan penataan di pasar Tanah Abang dan Pasar Senin tanpa ada masalah dan tuntas.
“Kalau Pemkot malu menemui Jokowi di Jakarta, nanti kami yang datangkan bliau agar Pemkot bisa menimba ilmu soal relokasi dan penataan pasar tanpa melibat Polisi dan TNI,” kata satu pedagang.
Apa yang dikatakan para pedagang didukung salah satu anggota DPRD Kota Bitung, Yondris Kansil. Dimana menurut Kansil, Pemkot harusnya mencontoh Jokowi yang berhasil melakukan penataan pasar dengan menggunakan pendekatan sehingga tak menimbulkan penolakan dari pada pedagang.
“Jokowi mampu menata pasar dengan cara mendekati dan memberikan pengertian kepada para pedagang. Masak Pemkot tidak bisa melakukan pendekatan yang sama dengan Jokowi, apalagi tujauan penataankan positif,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bitung, Edison Humiang mengatakan relokasi Pasar Girian dilakukan secara bertahap mulai dari pengosongan pedagang di lahan milik Pemda dan penertiban pedagang yang menggunakan marka jalan untuk berjualan.
“Intinya kami juga melakukan pendekatan-pendekatan dengan tujuan menghindari hal-hal negatif,” kata Humiang.(abinenobm)