Wali Kota Manado, Vicky Lumentut
Manado – Pernyataan menggelitik disampaikan Wali Kota Manado Vicky Lumentut dalam menyikapi pelayanan PT PLN Sulutteggo.
Ditengah diskusi bersama wartawan Beritamanado.com, Lumentut dengan candaannya mengatakan kalau di Sulut dan Kota Manado pada khususnya sudah tidak terjadi lagi pemadaman bergilir.
“Di Manado so nyanda itu pemadaman bergilir. Cama kase manyala bergilir yang masih ada,” candanya.
Lumentut pun mempertanyakan alasan pihak PLN yang belum dapat menepati janji-janjinya untuk tidak lagi melakukan pemadaman di rumah-rumah penduduk.
“GM bilang so nda ada mati lampu di pemukiman warga tertanggal 1 November kemarin. Tapi nyatanya sampe sekarang masih ada. Apa lagi masalahnya? Apakah pohon tumbang lagi atau karena sudah sering hujan jadi kelebihan air,” sindir Lumentut.
Ia pun mengakui dampak dengan terjadinya pemadaman bergilir tersebut, bukan hanya dirasakan masyarakat Kota Manado, namun keresahan yang sama juga dirasakannya meski menjabat seorang Wali Kota.
“Di rumah dinas, tinggal pake HP kalo mati lampu. Contohnya beberapa hari lalu. Lampu blom lama mati, manyala ulang. Eh nyanda lama lagi mati ulang. Begitu-begitu terus sampe tiga kali,” ungkap Lumentut sembari menegaskan bahwa pihaknya segera mempertanyakan alasan PLN atas ketidaknyamanan ini. (leriandokambey)
Wali Kota Manado, Vicky Lumentut
Manado – Pernyataan menggelitik disampaikan Wali Kota Manado Vicky Lumentut dalam menyikapi pelayanan PT PLN Sulutteggo.
Ditengah diskusi bersama wartawan Beritamanado.com, Lumentut dengan candaannya mengatakan kalau di Sulut dan Kota Manado pada khususnya sudah tidak terjadi lagi pemadaman bergilir.
“Di Manado so nyanda itu pemadaman bergilir. Cama kase manyala bergilir yang masih ada,” candanya.
Lumentut pun mempertanyakan alasan pihak PLN yang belum dapat menepati janji-janjinya untuk tidak lagi melakukan pemadaman di rumah-rumah penduduk.
“GM bilang so nda ada mati lampu di pemukiman warga tertanggal 1 November kemarin. Tapi nyatanya sampe sekarang masih ada. Apa lagi masalahnya? Apakah pohon tumbang lagi atau karena sudah sering hujan jadi kelebihan air,” sindir Lumentut.
Ia pun mengakui dampak dengan terjadinya pemadaman bergilir tersebut, bukan hanya dirasakan masyarakat Kota Manado, namun keresahan yang sama juga dirasakannya meski menjabat seorang Wali Kota.
“Di rumah dinas, tinggal pake HP kalo mati lampu. Contohnya beberapa hari lalu. Lampu blom lama mati, manyala ulang. Eh nyanda lama lagi mati ulang. Begitu-begitu terus sampe tiga kali,” ungkap Lumentut sembari menegaskan bahwa pihaknya segera mempertanyakan alasan PLN atas ketidaknyamanan ini. (leriandokambey)