Manado, BeritaManado.com – Dalam waktu dekat pemerintah akan mulai melakukan vaksinasi COVID-19.
Selasa (15/1/2021) lalu, sebanyak 15.000 dosis vaksin jenis sinovac tiba di Sulut.
Vaksin yang tiba saat ini merupakan bagian dari total sebanyak 23.000 dosis vaksin tahap pertama untuk Sulut.
Masih ada 8.000 dosis lagi yang akan tiba sebelum jadwal vaksinasi serentak tanggal 13-14 Januari.
Jubir COVID Sulut dr Steaven Dandel menjelaskan beberapa kriteria yang tidak bisa menerima vaksin.
Sesuai SK Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemkes No 02.02/4/1/2021 tentang petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan COVID-19, sedikitnya ada 14 kondisi tubuh yang tidak bisa diberi vaksin Covid-19 produksi sinovac, yaitu:
- Pernah terkonfirmasi positif Covid-19
- Ibu hamil dan menyusui
- Menjalani tetapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah
- Penyakit jantung
- Autoimun (lulus, sjogre, vasculitis
- Penyakit ginjal
- Reumatik autoimun
- Penyakit saluran pencernaan kronis
- Penyakit hipertiroid
- Penyakit kanker, kelainan darah, defisiensi imun, penerima transfusi
- Gejala ISPA (Batuk, pilek, sesak napas) 7 hari sebelum vaksinasi
- Diabetes melitus
- HIV
- Penyakit paru (asma, tuberkolosis)
“Untuk komorbid (penyakit bawaan, red) hipertensi dan diabetes itu, pada kondisi tertentu bisa diberikan vaksin. Kondisi tertentu itu adalah kalo hipertensinya dan gula darahnya sudah terkontrol,” jelas Dandel, Rabu (6/1/2021).
Kemudian bagi penyintas COVID-19 juga tidak divaksin karena dianggap telah kebal terhadap virus.
“Penyintas asumsinya sudah ada kekebalan terhadap virus. Sementara vaksin tujuannya adalah untuk membentuk kekebalan. Jadi kalau sudah ada kekebalan di dalam tubuh, tidak logis untuk menyuntikkan vaksin supaya dicetus lagi proses pembentukan kekebalannya,” jelas Dandel.
Lanjut Dandel, 14 poin tadi hanya untuk vaksin jenis Sinovac, kemungkinan akan berbeda aturan untuk vaksin jenis lainnya.
Diketahui, untuk tahap awal, vaksinasi akan dilakukan kepada Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK), disusul tahap II kepada TNI, Polri dan ASN untuk pelayan-pelayan publik yang ada di depan semisal guru.
Adapun jenis vaksin yang diperoleh Indonesia yaitu dari Cina Sinovac 125 juta dosis, dari Amerika-Canada Novavax 50 juta dosis, dari Inggris AstraZeneca 50 juta dosis, serta Pfizer dari perusahaan Amerika-Jerman 50 juta dosis.
(Finda Muhtar)