Kema – Senin (27/5) kemarin mungkin menjadi hari yang bersejarah yang tak bisa di lupakan murid-murid SDN Kecil Pimpin dan SMPN 2 Satap Pimpin, Kema, Minut. Pasalnya, di saat waktu ujian semester, mereka harus berpindah tempat dan molor dari waktu ujian.
Hal ini disebabkan, sekolah mereka sudah kena segel, oleh JW Lengkong sebagai pengklaim pemilik lahan.
Husain Tirayoh sebagai Kepala Sekolah SDN Kecil Pimpin mengatakan, kabar tentang penyegelan sekolah, sehari sebelumnya sudah di dengar olehnya dari salah satu orang tua murid.
“Saya juga kaget, ketika tiba di sekolah, pintunya sudah di palang dengan kayu, di situ tertulis ‘Perhatian tanah SD-SMP ditutup belum ada penyelesaian pemerintah cuma sorga telinga’,” kata Husain.
Husain pun mengaku sudah bertemu dengan pihak keluarga yang melakukan penyegelan, namun hasilnya, pihak keluarga tetap bersikeras melakukan penyegelan.
Mendapat kata tak sepakat, Husain yang gelisah karena anak didiknya akan ujian semester, maka terpikirlah akan lokasi gedung gereja untuk dijadikan lokasi sementara ujian semester.
“Saya koordinasikan dulu dengan pihak-pihak terkait, dan saya bersyukur, pelaksanaan ujian bisa terlaksana, walau waktunya agak tertunda,” ujar Husain.
Dengan kondisi seperti ini, membuat Husain merasa sedih, kesedihannya nampak dari raut wajah dan matanya yang berkaca-kaca. Kesedihan Husain akan terasa lagi besok harinya, melihat murid-muridnya melakukan ujian bukan di sekolah.
“Tetap bersyukur, bagaimanapun ujian semester tetap terlaksana dengan baik, walau tempatnya ujian bukan disekolah,” kata Husain.
Joan sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Satu Atap mengatakan masih menunggu perkembangan. Ia pun belum bisa memastikan nasib siswanya dalam ujian selanjutnya. “Belum tahu ini bagaimana, kita lihat saja situasinya nanti seperti apa,” katanya.(aha)