Manado, BeritaManado.com — Sebanyak 47 kepala daerah di Indonesia tidak hadir dalam kegiatan retreat yang diselenggarakan di Akademi Militer (Akmil), Magelang.
Para kepala daerah tersebut absen tanpa memberikan keterangan yang jelas.
Kegiatan ini seharusnya diikuti oleh seluruh kepala daerah sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas dan sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah.
Walau demikian, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya menyebut bahwa pihaknya masih menunggu keterangan kepala daerah yang belum hadir.
“Untuk yang tidak ada kabar, kami masih menunggu apakah hari ini datangnya terlambat,” ungkapnya, dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, Jumat (21/2/2025).
Mengingat pentingnya kegiatan ini maka jika telah dipastikan kepala daerah memang berhalangan, Kementerian Dalam Negeri akan meminta peserta pengganti, baik itu wakil kepala daerah atau sekretaris daerah.
“Karena acara ini sangat penting untuk memastikan program-program pusat itu sinkron dengan program di daerah, RPJMD juga bisa diputuskan dengan cepat. Harus ada yang menggantikan kepala daerah yang tidak bisa hadir,” kata Bima Arya.
Namun dirinya belum bisa memastikan apakah mereka yang belum hadir adalah kepala daerah dari partai mana saja.
“Ini kan baru menerima data secara mentah. Artinya, 47 yang tidak ada kabar ini, bisa saja dari latar belakang manapun. Bisa juga (karena) masih belum masuk. Mungkin terlambat atau ada hal lain,” tandasnya.
Hingga malam ini, kata dia, panitia retreat kepala daerah masih akan memutuskan apakah kepala daerah yang belum hadir akan datang terlambat atau mengirimkan wakil.
“Masih ditunggu misalnya sampai nanti malam,” ujarnya.
Hingga berakhirnya upacara pembukaan retreat, dari 503 kepala daerah yang seharusnya menghadiri acara hanya 450 orang yang hadir.
Enam kepala daerah izin karena sakit dan memiliki urusan mendesak.
(jenlywenur)