Manado – Wacana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru, Muhadjir Effendy untuk memperpanjang jam belajar siswa di sekolah menimbulkan pro kontra yang ramai dibicarakan terutama dikalangan tenaga pendidik, orang tua dan siswa.
Kepada BeritaManado.com, Ferry Sangian selaku Ketua AGIS Manado dan pemerhati pendidikan mengatakan sistim full day school di sekolah sama saja membuat anak didik seperti didalam penjara, dimana yang diperhatikan hanya sisi akademis bukan emosi dan spiritual.
“Proses belajar mengajar full day di sekolah bukan proses mendidik tapi tidak lebih dari karantina. Menteri seperti ini lebih cocok jadi Kalapas bukan Mendikbud. Sisi akademis saja yang diperhatikan bukan emosional dan spiritualnya,” ujar Ferry, Rabu (10/8/2016).
Lanjutnya, kebijakan seperti ini hanya akan menciptakan generasi pemberontak.
“Apa yang akan terjadi kepada anak-anak kita kedepan? Pada suatu kurun waktu kita akan menghasilkan anak-anak pemberontak karena pola pembelajaran karantina. Jelas, tolak ide gila Mendikbud,” tegas Ferry. (srisurya)